Saat ini Indonesia digolongkan sebagai negara dengan prevalensi hepatitis B dengan tingkat endemisitas menengah sampai tinggi.
Berdasarkan data tahun 2019, sebanyak 289 juta orang terinfeksi hepatitis B, 58 juta orang terinfeksi hepatitis C kronik, dan lebih dari 1 juta orang meninggal setiap tahun akibat hepatitis B dan C.
Di Indonesia pada tahun 2013, terdapat 4,2 persen balita terinfeksi hepatitis B. Sekitar 410.000 kematian di Asia Tenggara juga disebabkan oleh hepatitis B dan C.
Pemerintah telah melakukan upaya untuk menangani hepatitis B dengan cara meningkatkan akses pelayanan (screening, testing, dan treatment), desentralisasi dan simplikasi pelayanan, serta menggunakan metode diagnostik yang tepat.