Mengerikan, Pencet Jerawat di Hidung (Bisa) Berujung Infeksi Otak Parah

- 8 September 2020, 14:42 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIA - Sebuah kasus mengerikan dialami remaja asal negeri Tirai Bambu. Gadis 19 tahun itu kini menderita infeksi otak parah. Membuat merinding karena ia mengalaminya setelah memencet jerawat di hidung dengan tangan. What-how?

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa (8 September 2020) memencet jerawat bagi gadis bermarga Yang itu bukan hal baru. Tapi hari itu ia merasakan nyeri tambahan yang tak juga mereda, tepatnya  di area bawah kulit mata kanan.

Semua berawal dari bintik merah di ujung hidung yang dikiranya jerawat biasa. Saat nyeri tak juga hilang diikuti demam beberapa hari berikutnya, warga Zhejiang itu pun dilarikan ke rumah sakit.

Insiden yang membuat keluarga Yang cemas itu diungkap media lokal setelah mereka membawanya ke Rumah Sakit Ningbo II di Ninghai.

Hasilnya, rasa sakit Yang dipicu trombosis sinus kavernosus (TSK). Yaitu pembekuan darah di sinus kavernosus,  ruang berongga persis di bawah otak yang berada di belakang setiap rongga mata.

Bekuan darah dapat berkembang ketika infeksi menyebar ke sinus kavernosus dari hidung, sinus, telinga atau gigi.

Kondisi ini dapat mengancam jiwa bahkan dengan pengobatan segera sekalipun. Satu dari tiga penderita TSK sangat mungkin meninggal.

Dokter mengatakan, infeksi Yang berkembang setelah dia memencet jerawat di ujung hidung yang merupakan bagian dari area Segitiga Kematian atau Segitiga Bahaya.

Segitiga ini meliputi ujung hidung hingga kedua sisi bibir atau titik di mana lesung pipit berada. Pakar medis memperingatkan mengorek kulit di zona berbahaya dapat berdampak serius bagi kesehatan secara keseluruhan.

Laporan Ningbo Evening News, Yang dalam kondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit. Dokter Han Kun, wakil direktur departemen neurologi menyebut pasien  demam hingga 39 derajat Celcius dan menunjukkan tanda-tanda meningitis.

“Nyawanya dalam bahaya jika kondisinya terus memburuk,” katanya. Setelah menerima serangkaian perawatan antibiotik, Yang mampu bertahan hingga kondisinya stabil. Ia menjalani pemulihan penuh di RS Ningbo.

Jeremy Brauer, profesor klinis dermatologi di NYU Langone Medical Center mengatakan, pembuluh darah yang mengalir di belakang soket mata mengarah kembali ke area sinus kavernosus yang berada pada otak.

Kepada Men's Health ia menambahkan, saat kita memencet atau memecahkan jerawat, kotoran dari tangan dan bakteri di udara dapat menginfeksi luka terbuka hingga memicu infeksi serius.

“Dalam kasus ini pembuluh darah di belakang mata membentuk gumpalan yang mengandung infeksi dan pada gilirannya memberi tekanan pada otak. Ini bisa menyebabkan kelumpuhan, baik sebagian anggota tubuh atau lumpuh total. Di beberapa kasus bahkan memicu kematian.”

Jika tidak diobati, infeksi pada rongga sinus juga dapat menyebabkan hilangnya kemampuan penglihatan, abses otak, dan meningitis.

Baca Juga: Sudah Benarkah Sholat Kita? Ini Rukun dan Fardhu-nya, serta Syarat Takbiratul Ihram

Sementara itu Dr. Sandra Lee alias Dr. Pimple Popper menjelaskan, dalam skenario terburuk, jika peradangan dari suatu titik menyebar ke bagian dalam otak  maka berpotensi terjadi kebutaan dan stroke masif.

Sandra memperingatkan meski kemungkinan terburuk sangat kecil tapi tidak berarti kita kehilangan kahati-hatian, terutama saat mengatasi jerawat atau bintik yang mendadak muncul di wajah.

Baca Juga: AS Kalang Kabut, Prajuritnya Hilang Secara Misterius di Laut Arab

Sandra merekomendasikan penggunaan hazel yang dioleskan di area yang membandel di Segitiga Bahaya untuk mendisinfeksi dan mengurangi pembengkakan.

Last but not least, selain fakta mengorek kulit di Segitiga Berbahaya  dapat memicu infeksi parah, sebelumnya kulit akan terluka. Ini harus menjadi perhatian karena infeksi memerlukan waktu sebelum berkembang parah hingga mengancam nyawa.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x