Riset Terbaru Dari Johnson & Johnson Kemukakan Obat Pill untuk Virus Dengue

- 22 Oktober 2023, 16:50 WIB
Ilustrasi Nyamuk yang Bergantung Pada Daun
Ilustrasi Nyamuk yang Bergantung Pada Daun /Syed Ali/Unsplash/

GALAMEDIANEWS - Baru-baru ini, Johnson & Johnson (J&J) melaporkan hasil yang menarik dalam pengembangan obat antivirus untuk dengue. Dalam uji tantangan manusia kecil di Amerika Serikat, sebuah pil antivirus J&J tampaknya melindungi terhadap salah satu jenis virus dengue. Dalam laporan yang dipresentasikan oleh perusahaan tersebut, mereka menjelaskan bahwa saat ini belum ada pengobatan khusus untuk dengue, yang menjadi ancaman penyakit yang semakin berkembang.

Dengue, juga dikenal sebagai "demam tulang patah" karena gejala nyeri sendi yang parah yang dialami beberapa pasien, telah lama menjadi masalah di sebagian besar wilayah Asia dan Amerika Latin. Penyakit ini menyebabkan jutaan infeksi setiap tahun dan puluhan ribu kematian, serta berpotensi untuk menyebar lebih luas akibat perubahan iklim yang membuat lebih banyak daerah menjadi habitat nyamuk pembawa virus dengue, seperti yang disebutkan oleh ilmuwan utama Organisasi Kesehatan Dunia, Jeremy Farrar, awal bulan ini.

Dalam uji coba yang melibatkan Johnson & Johnson dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, 10 relawan diberi dosis tinggi pil J&J lima hari sebelum disuntik dengan jenis virus dengue tertentu. Mereka terus mengonsumsi pil tersebut selama 21 hari setelah terpapar virus. Hasil mengejutkan adalah bahwa enam dari sepuluh peserta yang menerima obat tersebut tidak menunjukkan adanya virus dengue yang terdeteksi dalam darah mereka setelah terpapar patogen tersebut. Bahkan, tidak ada tanda bahwa sistem kekebalan tubuh mereka merespons infeksi virus selama 85 hari pemantauan.

Baca Juga: Waspada Nyamuk Anopheles Penyebab Malaria, Kenali Ciri-Cirinya & Ikuti Pencegahannya!

Di sisi lain, enam orang dalam kelompok plasebo yang juga disuntik dengan virus dengue semuanya menunjukkan adanya virus yang terdeteksi dalam tubuh mereka. Semua peserta uji coba menerima perawatan standar dari profesional medis ketika diperlukan, dan virus yang digunakan dalam uji coba ini adalah versi yang dilemahkan untuk meminimalkan gejala.

Halaman:

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah