Wanggi Hoed, Gaungkan Isu Kemanusiaan Melalui Pantomim

- 21 September 2020, 16:16 WIB
/

Cara Berpikir Melalui Pantomim
Tema-tema pertunjukan yang Wanggi gaungkan bukan hanya sekedar tema, namun adanya makna lain dan bisa berupa kritikan, baik berupa orang lain ataupun dirinya. Ketika dibenturkan oleh seseorang yang bertanya tentang profesi atau pekerjaan yang ia lakukan, jawabannya ialah pekerjaan sikap, karena dirinya berpantomim.

Baca Juga: Presiden Jokowi Enggan Ikuti Saran PBNU dan Muhammadiyah, Kapolri Terbitkan Maklumat

Kata Wanggi, pantomim sudah menyatakan sikap melalui tubuh, berbeda halnya jika orang lain memberikan sikap melalui kata-kata. Tujuan penampilannya berupa cara berpikir. Mengajak apresiator untuk berpikir seluas-luasnya, meski yang diterima penonton adalah kebingungan. Hal itu menurut Wanggi berarti berhasil, dalam artian penonton mencari-cari tahu dan diajak untuk berpikir lebih jauh.

“Enggak penting keren, enggak penting bagus. Ketika ada umpatan dan bahkan makian-makian itu menarik, dan itu yang saya cari,” katanya sambil tertawa kecil.

Ia tawarkan pantomim dengan keterangan-keterangan yang rumit. Maksudnya, untuk memberikan warna lain dalam seni pertunjukan atau seni pantomim yang ada di Indonesia. Jika tidak begitu, akan terasa flat diantara semuanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Enggan Ikuti Saran PBNU dan Muhammadiyah, Kapolri Terbitkan Maklumat

“Pantomim jelas tidak ada referensi di Indonesia, rata-rata di luar semua,” tegasnya kemudian. (nazmi/job)

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x