Duh, Ini 6 Mitos Wanita Karier yang Masih Dipercaya Sampai Sekarang

- 23 September 2020, 16:10 WIB
Ilustrasi wanita sedang bekerja
Ilustrasi wanita sedang bekerja /PEXELS/Moose Photos

GALAMEDIA - Bagi Anda wanita karier dan memutuskan untuk tetap bekerja meskipun sudah berkeluarga sering kali tidak dibarengi dengan dukungan sekitar. Bahkan masih ada mitos terkait wanita karier yang dipercaya sampai saat ini.

Dikutip Galamedia dari laman haibunda.com, meski mungkin terdengar sepele, namun bagi sebagian ibu mitos ini juga dapat memengaruhi semangat bekerja lho. Padahal nyatanya, belum ada kepastian tentang hal-hal yang dipercaya sebagai mitos wanita karier tersebut.

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut 6 mitos wanita karier yang masih dipercaya:

Baca Juga: Jika Tak Bisa Ditunda, Pemerintah Harus Terbitkan Perppu Pilkada di Masa Pandemi Covid-19


1. 'Wanita yang bekerja tidak produktif dibandingkan pria'
Dibandingkan pria, wanita yang bekerja lebih sering dipandang sebelah mata. Mereka bahkan dicap tidak produktif jika dibandingkan dengan pria dalam jabatan yang sama. Perspektif seperti ini dapat mengganggu rasa percaya pada atasan atau rekan kerja wanita di kantor.

2. 'Wanita yang bekerja biasanya sulit punya anak'
Saat sudah menikah, terlalu sibuk pada karier kerap dianggap sebagai pemicu wanita jadi sulit punya anak. Meskipun mungkin penyebabnya bukan karena pekerjaan, tapi kaitan kedua hal ini masih dipercaya ada.

Baca Juga: Dibalik Kecantikannya Tanaman Hias Ini Ternyata Beracun, Ini 7 Jenisnya yang Harus Diwaspadai

Pemahaman tentang kesehatan pun perlu semakin ditingkatkan, termasuk dalam urusan kesehatan kesuburan, sehingga pekerjaan tak melulu dicap sebagai hal yang buruk bagi wanita setelah menikah.

3. 'Wanita adalah sosok atasan yang kurang ideal'
Dikutip dari The Guardian, salah satu mitos yang juga masih dipercaya sampai saat ini yakni bahwa wanita merupakan sosok atasan yang kurang ideal dibandingkan pria. Padahal hal ini belum terbukti selalu benar. Pada dasarnya wanita juga memiliki sifat kepemimpinan dan tanggung jawab terkait pekerjaan.

4. 'Wanita karier tidak bisa jadi ibu yang baik'
Menjadi ibu bekerja saat sudah memiliki anak juga kerap dikaitkan dengan mitos seperti cap ibu yang kurang baik. Nyatanya sesuai perkembangan teknologi saat ini, peneliti dari London dan Seville dalam penelitian di New York Times menunjukkan bahwa ibu bekerja cenderung lebih jarang mengalami kesedihan, kemarahan, dan depresi terkait pengasuhan anak.

Baca Juga: Harus Dicoba! Ini Resep dan Cara Masak Kwetiau Goreng Ala Rumahan yang Rasanya Seperti di Restoran

5. 'Anak-anak dari wanita karier lebih rentan kesepian'
Studi demi studi telah menunjukkan bahwa anak-anak tidak selalu mengalami efek buruk jika ibunya bekerja. Efek buruk terhadap psikis anak tidak selalu terjadi dan hanya mitos saja.

Yakinlah bahwa jika Anda memiliki pengasuh yang tepat dan terpercaya, anak tetap dapat berkembang dengan baik sesuai tahapan usianya. Dilansir Washington Post, anak dari ibu bekerja juga lebih mudah mandiri dan beradaptasi secara sosial.

Baca Juga: Unjuk Kekuatan Bomber Nuklir Supersonik, Amerika Permalukan Rusia Lewat Twitter

6. 'Suami dari wanita karier akan terbebani secara psikis'
Menjadi wanita karier berarti turut membantu menambah pendapatan rumah tangga. Hal ini pun dipercaya dapat memengaruhi harga diri suami dan membuatnya terbebani secara psikis. Padahal faktanya, hal ini tidak selalu terjadi dan berdampak buruk. Terlebih jika tambahan pendapatan ini justru sebenarnya memang dibutuhkan.

Menjadi wanita karier tidak sepenuhnya buruk selama Anda mendapatkan dukungan terkait pengasuhan anak dan pembagian waktu yang efektif. Diskusikan pada suami jika saat bekerja, Anda memiliki masalah terkait hal ini, ya.***v

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x