KONFLIK Dua Etnis di Sampit Kalimantan, Ratusan Orang Tewas pada Peristiwa Berdarah 18 Februari 2001

- 18 Februari 2024, 09:20 WIB
Ilustrasi konflik atau kerusuhan.
Ilustrasi konflik atau kerusuhan. /Pexels/

GALAMEDIANEWS - Kerusuhan antara dua etnis berbeda terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah, Indonesia. Peristiwa berdarah itu menewaskan ratusan orang.

Konflik dua etnis ini dimulai di kota Sampit, dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura.

Konflik dua etnis di Sampit ini adalah pecahnya kerusuhan antaretnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu.

Baca Juga: Gangguan Jiwa Tahap Awal, Perhatikan Ciri-cirinya

Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal.

Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak. Skala pembantaian membuat militer dan polisi sulit mengontrol situasi di Kalimantan Tengah. Pasukan bantuan dikirim untuk membantu pasukan yang sudah ditempatkan di provinsi ini.

Pada 18 Februari, suku Dayak berhasil menguasai Sampit. Polisi menahan seorang pejabat lokal yang diduga sebagai salah satu otak pelaku di belakang serangan ini.

Orang yang ditahan tersebut diduga membayar enam orang untuk memprovokasi kerusuhan di Sampit. Polisi juga menahan sejumlah perusuh setelah pembantaian pertama.

Kemudian, ribuan warga Dayak mengepung kantor polisi di Palangkaraya sambil meminta pelepasan para tahanan. Polisi memenuhi permintaan ini dan pada 28 Februari, militer berhasil membubarkan massa Dayak dari jalanan, namun kerusuhan sporadis terus berlanjut sepanjang tahun.

Baca Juga: Inilah Alasan Arab Saudi dan Jepang Tak Pernah Dijajah Bangsa Asing

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x