Simak Ini Dia Perbedaan Godaan Setan dan Hawa Nafsu

- 26 September 2020, 12:26 WIB
Ilustrasi. (reqnews.com)
Ilustrasi. (reqnews.com) /

GALAMEDIA - Dalam buku yang berjudul “Jernihkan hati” yang ditulis oleh Amru Khalid, salahsatunya membahas tentang perbedaan godaan setan dan hawa nafsu. Yuk simak penjelasannya…

Bagimana kita mengetahui bahwa suatu dorongan kejelekan adalah godaan setan atau dorongan nafsu, sehingga kita bisa memperlakukan masing-masing sesuai dengan mekanisme yang harus kita lakukan?

Baca Juga: Waspada Pneumonia pada Orang Dewasa, Begini Cara Menanganinya Selama Masa New Normal

Mula-mula setan akan menggoda dan mendorong kita untuk melakukan satu maksiat. Jika kita melawan atau menolaknya, ia akan langsung meninggalkan kita dan beralih menggida kita dengan maksiat yang lain.

Sebab ia memang tidak mengunginkan satu maksiat saja dari kita, akan tetapi ia ingin kita terperosok kedalam berbagai macam bentuk kemaksiatan.

Sementara nafsu cenderung bersikeras kepada satu maksiat. Jika kita terus menerus didesak utuk berbuat suatu kemaksiatan, maka jangan pikir ia godaan setan, akan tetapi ini adalah nafsu kita sendiri. Sebab nafsu hanya merindukan satu jenis kemaksiatan dan akan terus-menerus mendesaknya.

Baca Juga: Bukan Isapan Jempol dan Tak Banyak Yang Tahu, Ternyata Tahu Bikin Awet Muda Lho!

Mula-mula yang menghadirkannya memang bukan nafsu. Setanlah yang mula-mula menggoda, lalu nafsu melakukannya sekali dan setelah berkali-kali ia pun terpesona, sehingga kemudian ia terus menerus mendesak dan bersikeras melakukannya.

Jadi, kebiasaan maksiat sesungguhnya disebabkan oleh kebiasaan yang berulang kali melakukannya, sampai-sampai syaitanpun sudah tidak perlu lagi menghias-hiasi kemaksiatan ini sedemikian rupa.

Buktinya, sebagian orang yang terbiasa melakukan jenis kemaksiatan tertentu tidak lagi merasakan apa-apa lagi saat melakukan maksiat tersebut karena sudah terbiasa. Ia bahkan akan menderita jika meninggalkan maksiat tersebut.

Ia sudah tidak ingin lagi melelahkan dirinya untuk melawan dorongan nafsunya. Inilah akibatnya jika ia meninggalkan mujahadah untuk melawan gejolak nafsunya.

Baca Juga: Pajak Mobil Baru 0 Persen: Avanza Hanya Rp120 Juta, Xpander Cuma Rp150 Juta

Jadi setan lah yang memancing kemaksiatan, dan inilah letak bahayanya. Ia bentangkan ratusan jalan di hadapan kita untuk melakukan beragam kemaksiatan. Dan nafsu kemudian memilih salahsatunya dan memeganginya layaknya anak kecil.

Jika kita kemudian melawannya, maka kita akan bertindak seperti orangtua yang sedang mencegah anaknya dari ketertarikan pada sesuatu yang membahayakannya.

Mujahadah melawan hawa nafsu berarti menyapih nafsu dari hawa keinginannya. Perbedaan antara nafsu dan setan bisa kita ketahui pada waktu bulan ramadhan.

Baca Juga: 157 Pegawai KPK Mengundurkan Diri Sepanjang 2016-September 2020, Ini Alasannya

Pada bulan ramadhan semua syaitan dibelenggu, lalu siapa gerangan pemicu kemaksiatan yang mericuhkan umat pada bulan ramadhan? Pemacu kemaksiatan di bulan ramadhan adalah hawa nafsu yang lemah. Wallahu’alam (liska nurhayati/job)

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x