Baca Juga: Nathalie Holscher Jatuh Hati ke Sule Karena Ngemong, Berikut 10 Tipe Cowok Idaman Para Cewek
Serta peradangan pembuluh darah merupakan faktor paling umum yang menyebabkan kerusakan dinding arteri dan memicu penyakit jantung koroner.
Ketika arteri rusak, plak akan mudah menempel pada arteri dan lama-kelamaan menebal dan menyebabkan penyempitan. Kondisi ini kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung.
Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Selasa 29 September 2020. Harga Emas Antam 1,0 Gram Rp 1.053.000
Jika plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah yang memblokir arteri. Hal ini akan menyebabkan gejala nyeri dada menjadi semakin parah. Lalu, ketika bekuan darah cukup besar, arteri akan tertekan dan menyebabkan infark miokard atau kematian otot jantung.
Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner adalah:
Baca Juga: Stop! Makan Mie Instan dan Nasi Putih Berlebihan. Jika Tidak, Awas dengan Ginjal dan Jantung Anda
1. Usia lanjut. Semakin tua, arteri akan semakin menyempit dan rapuh.
2. Pria lebih memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner daripada wanita.
3. Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung koroner.
4. Merokok. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan arteri sementara karbon monoksida menyebabkan kerusakan pembuluh.
5. Memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau kadar lemak darah yang tinggi.
6. Memiliki trauma mental atau stres psikologis berat jangka waktu panjang.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Selasa 29 September 2020 di SCTV
Cegah dengan Perbanyak Konsumsi Makanan Berserat
Setiap makanan yang kita konsumsi akan membawa pengaruh terhadap tubuh. Termasuk kesehatan pembuluh darah, yang dapat memengaruhi kesehatan jantung. Oleh karena itu, jika ingin terbebas atau setidaknya mengurangi risiko penyakit jantung koroner, kita perlu memperhatikan asupan makanan sehat yang kita konsumsi.