Network
GALAMEDIA - Di tengah pandemi, bisa jadi banyak yang mengalami stress. Saat pandemi ini juga banyak orang yang lebih sering berada di rumah. Hati-hati stres selama di rumah. Ternyata, stres di rumah bisa memengaruhi banyak hal, salah satunya pola makan.
Terlalu lama di rumah, terutama jika tidak memiliki banyak aktivitas bisa membuat seseorang makan lebih banyak. Kabar buruknya, hal itu bisa berbahaya dan meningkatkan risiko terjadinya kelebihan berat badan alias obesitas.
Sudah bukan lagi rahasia bahwa stres bisa membuat seseorang menjadi lebih sering makan. Bukan tanpa alasan, ternyata hal itu bisa terjadi karena tubuh merespons rasa stres dan berusaha mengalihkan hal tersebut.
Baca Juga: 10 Tips Turunkan Kolesterol Jahat Agar Terhidar dari Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Dikutip Galamedia dari laman halodoc, salah satu cara pengalihannya adalah dengan makan. Meningkatnya keinginan makan saat stres disebut dengan emotional eating. Lantas, bagaimana cara mencegah dampak buruk dari hal ini?
Mengatasi Keinginan Makan Berlebih
Saat stres, tubuh merespons dan berusaha untuk mencari “kenyamanan” serta pengalihan dari masalah yang dialami. Hal itu yang menjadi salah satu alasan stres bisa mendorong keinginan makan menjadi lebih besar. Meski begitu, makan saat stres umumnya tidak dilakukan untuk memberi rasa kenyang, tapi hanya pengalihan.
Baca Juga: Beruntung yang Suka Makan Kangkung, Ini 7 Manfaat Kangkung Untuk Kesehatan
Cara terbaik untuk mengatasi makan berlebihan adalah dengan meredakan stres yang dialami. Cobalah untuk melakukan beberapa hal agar stres berkurang, misalnya berolahraga ringan, berkebun, jalan santai, mendengarkan musik, atau berlatih meditasi.
Dengan begitu, keinginan untuk selalu makan bisa teralihkan dan diganti dengan hal lain yang lebih menyehatkan.
Kamu juga bisa mengalihkan keinginan makan dengan minum segelas air dan beri waktu beberapa menit sebelum memutuskan makan. Jika masih belum berhasil, coba minum segelas air putih lagi dan tunda kembali waktu makan selama 15-20 menit.
Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Kamis 1 Oktober 2020, Harga Emas Hari Ini Naik, Beli Enggak Ya?
Selama menunda makan, kamu bisa mengisi waktu dengan beraktivitas atau membaca buku, mengobrol, atau melakukan hal lain untuk mengalihkan keinginan makan.
Selain karena stres, jenis makanan yang dikonsumsi juga bisa memengaruhi dan mendorong keinginan makan. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan garam bisa memicu keinginan untuk makan berlebihan.
Maka dari itu, sebaiknya batasi atau hindari jenis makanan ini. Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi air putih atau teh tawar alih-alih teh manis.
Baca Juga: Penemuan Lubang Buaya, Ini Kisahnya dari Kesaksian Soekitman dan Pohon Pisang yang Mencurigakan
Kamu juga bisa memilih camilan manis yang memiliki kalori rendah. Kamu bisa mengonsumsi buah segar yang memiliki rasa manis sebagai ganti permen atau cokelat. Jika tetap ingin makan makanan gurih, kamu bisa memilih camilan berbahan dasar sereal atau kacang.
Biar nafsu makan tidak meningkat, pilih camilan kacang yang tidak mengandung garam. Membatasi porsi camilan juga bisa membantu menghindari kebiasaan makan berlebih.
Baca Juga: Hari Ini 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila, Ketahui Ini Ragam Makna dari Kesaktian Pancasila
Selalu makan tepat waktu juga bisa menghindari keinginan untuk makan berlebih. Ingat, pastikan untuk selalu makan tepat waktu bukan saat kelaparan. Biasakan untuk makan secara perlahan, porsi makan tidak berlebihan, serta kunyah secara perlahan dan tidak terburu-buru.
Memilih jenis makanan yang tepat juga bisa membantu menghindari rasa lapar dan keinginan untuk makan berlebihan. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi, lemak sehat, dan serat.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Kamis 1 Oktober 2020 di Indosiar
Makanan dengan kandungan gizi tersebut bisa membuat perut kenyang lebih lama. Menghentikan kebiasaan makan berlebih, terutama saat stres mungkin bukan hal yang mudah. Dibutuhkan tekad dan kemauan yang keras agar bisa berhasil. Tapi, mencegah dampak buruk dari kebiasaan ini adalah hal yang baik, bukan? ***
