Baca Juga: Donald Trump Terpapar Covid-19 Membuat Pemilihan Jadi Kacau, Mengancam Krisis di Pemerintahan
Jadi, karantina memisahkan orang atau sebagian orang yang telah terpapar atau yang mungkin memiliki penyakit menular tetapi belum dibuktikan sehingga tidak menambah penyebaran penyakit tersebut. Sedangkan, isolasi adalah memisahkan orang yang telah positif terjangkit penyakit menular sehingga tidak memaparkan ke orang lain.
Nah, baik karantina dan isolasi mandiri ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mencegah penularan virus corona pada orang lain. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kedua hal ini penting dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 .
Baca Juga: Khawatir Jadi Klaster Covid 19, Haul Salah Satu Ponpes di Tasikmalaya Batal Digelar
Kapan dan Apa yang Harus Dilakukan?
Ada banyak negara yang telah menerapkan aturan isolasi mandiri sejak Covid-19 menyerang. Alasannya beragam, tapi umumnya akibat membludaknya pasien-pasien Covid-19 di rumah sakit, sehingga fasilitas kesehatan tidak lagi memadai. Nah, isolasi mandiri ini dilakukan saat:
Memiliki gejala Covid-19 .
Sebelum dites untuk mendeteksi Covid-19 .
Menunggu hasil tes.
Memiliki hasil tes positif untuk Covid-19 .
Baca Juga: Awas Angin Duduk, Penyakit Ini Tidak Bisa Disembuhkan Tapi Bisa Diobati, Begini Caranya
Hal yang perlu digarisbawahi, isolasi mandiri tak boleh dilakukan serampangan. Salah-salah sedikit saja maka upaya mencegah penularan virus ke orang lain pun akan gagal. Lantas, apa saja sih yang perlu dilakukan saat menjalani isolasi mandiri?
Nah, berikut panduan isolasi diri dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RSUP Persahabatan, Satgas Waspada dan Siaga Covid-19 PB IDI:
Baca Juga: Cius? Benarkah Pakai Kacamata Bisa Menurunkan Risiko Tertular Virus Corona? Ini Penjelasannya