Menuntut Ilmu atau Mencari Uang? Ini Jawabannya

- 7 Oktober 2020, 14:53 WIB
Ilustrasi bekerja di bawah tekanan
Ilustrasi bekerja di bawah tekanan /Pexels



GALAMEDIA - Yang wajib itu, menuntut ilmu atau mencari uang?
Rasulullah SAW bersabda yang artinya “ Barang siapa menginginkan dunia maka harus dengan Ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat maka harus dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan keduanya maka harus dengan ilmu. Maka yang semestinya diutamakan itu soal keduniaan atau soal ilmu? M Nurroziqi dalam bukunya yang berjudul “Sabar tanpa batas” akan mengupas tuntas bagaimana yang seharunya kita pilih. Berikut penjelasannya.

Misalkan para orangtua kalau pas menyekolahkan anak, yang diproritaskan untuk dijadikan tujuan adalah ketinggian ilmunya atau agar mudah dapat kerja setelah kelulusan? Dan, bahkan jika ada yang sudah berada di lingkungan lembaga keilmuan, apakah yang sebenarnya harus di utamakan untuk di dapatkan? Semakin tingginya ilmu? Atau semakin beelimpahnya uang?

Di dalam Al-Qur’an surah Al-Mujadalah ayat 11 disebutkan bahwa orang beriman dan berilmulah yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Soal ketinggian derajat ini, jangan lantas diukur dengan keduniaan, kekayaan, rumah mewah, dan semacamnya. Banyak yang di ganjar semua itu, tetapi tanpa ilmu, malah membuatnya terjerumus pada kenistaan, dan menjadikan derajat dirinya semakin rendah dan hina.

Baca Juga: DPR RI Reses Usai Tetapkan UU Omnibus Law Cipta Kerja, 18 Anggota dan 40 Staf Terpapar Covid-19

Fir’aun dan Qorun, contohnya. Atau misalkan seseorang yang memiliki seabrek gelar, lulusan dari sekolah-sekolah bergensi dan kenamaan, tinggi pangkatnya, tetapi ketika sudah melakukan satu kesalahan fatal atau hidupnya diliputi kebiasaan-kebiasaan yang jauh dari ketaatan kepada Allah, tentulah siapapun akan memandang rendah terhadapnya. Orang-orang akan mengecapnya sebagai manusia bodoh tanpa ilmu.

Terangkatnya derajat dari sebab ilmu, adalah lebih pada semakin baik dan bermanfaatnya diri bagi seluruh kehidupan. Sehingga puncaknya Allah SWT, menempatkan diri di surgaNya yang dipenuhi kenikmatan nan keindahan.

Dengan demikian, iman dan ilmu adalah dua hal yang tidak terpisahkan sebagai syarat menjadi tingginya derajat manusia. Sedang terangkatnya derajat diri sebab ilmu adalah lebih pada semakin baik bermanfaatnya diri bagi seluruh kehidupan. Sehingga puncaknya, Allah SWT, menempatkan diri di surgaNya yang dipenuhi kenikmatan nan keindahan.

Untuk itu menuntut ilmu adalah suatu yang di wajibkan sepanjang hidup. Tanpa boleh berhenti. “Uthlubuln’ilma minal mahdi ilallahdi”, atau perintah membaca sendiri, “Iqro” pada wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW adalah sebuah bentuk perintah soal menuntut ilmu tadi.

Baca Juga: Ini Rumus Agar Kita Selalu Bersyukur

Dan keutamaan-keutamaan orang berilmu sendiri, sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW dalam hadistnya, “perumpamaan apa yang di utuskan oleh Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gembur dapat menerima air, lalu tumbuhlah padang rumput dan rumput yang banyak. Darinya, ada yang keras yang dapat menahan air dan dengan nya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia, lalu mereka minum, menyiram, dan bertani. Dan air hujan itu mengenai kelompok lain, yaitu tanah licin yang tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan padang rumput. Demikian itulah perumpamaan orang yang pandai Agama Allah dan apa yang di utuskan kepadaku bermanfaat baginya, ia berilmu dan dapat pula mengajarkannya. Sedangkan perumpamaan orang tang tidak menoleh kepadanya, Dia itulah yang tidak mau menerima petunjuk Allah, yang saya di utus dengannya.”(H R Bukhari).

Baca Juga: Tolong Tunawisma dari Gangguan Sekelompok Pemuda, Mo Salah jadi Pahlawan dalam Kehidupan Nyata

Dengan demikian, pentingnya setiap diri memiliki ilmu tentu saja yang benar-benar mengantarkan diri pada kemulyaan kebahagiaan yang sejati. Ilmu yang memahamkan betul bahwa hidup tidak semata soal dunia dan tidak sekadar selesai sampai pada dunia. Tetapi, yang mengantarkan diri pada keselamatan hidup kelak di akhirat, ilmu yang bisa di jadikan pengarah jalan benar ketika hidup di dunia untuk benar-benar mencari bekal abadi akhirat. Wallahu’alam (Liska Nurhayati/job)


Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x