Daging Kambing dan Kesehatan: Fakta Ilmiah di Balik Mitos Populer Saat Idul Adha

- 16 Juni 2024, 14:43 WIB
Ilustrasi daging kambing.
Ilustrasi daging kambing. /Pixabay/@Ann1992

GALAMEDIANEWS - Idul Adha, momen penuh berkah bagi umat Muslim, identik dengan pembagian daging kurban, terutama kambing. Namun, di balik nikmatnya hidangan daging kambing, tersembunyi mitos dan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan. Benarkah daging kambing memicu berbagai penyakit? Mari kita bedah fakta-faktanya berdasarkan penelitian terbaru.

Mitos-mitos Kesehatan Seputar Daging Kambing

Sejumlah mitos telah lama beredar di masyarakat, mengaitkan konsumsi daging kambing dengan berbagai masalah kesehatan, seperti:


1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Kandungan lemak dalam daging kambing sering dituduh sebagai biang keladi hipertensi. Namun, penelitian "Red meat consumption and risk of hypertension: a systematic review and meta-analysis" yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2021 menunjukkan bahwa konsumsi daging kambing dalam jumlah moderat tidak secara langsung menyebabkan peningkatan tekanan darah. Faktanya, daging kambing mengandung kalium yang justru membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

Baca Juga: Air Rebusan Daun Salam: Keajaiban Dapur Pembasmi Kolesterol Jahat? Penelitian Terbaru Ungkap Fakta Mengejutkan

2. Kolesterol Tinggi

Mitos lain yang populer adalah daging kambing dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Meskipun daging kambing memang mengandung kolesterol, penelitian "Red meat from farm to fork: factors that influence cholesterol concentrations" yang dipublikasikan dalam Nutrition Research Reviews pada tahun 2018 menunjukkan bahwa efeknya terhadap kadar kolesterol dalam tubuh tidak sebesar yang diperkirakan. Kolesterol dalam daging kambing lebih mudah dipecah oleh tubuh dibandingkan dengan kolesterol dari sumber hewani lainnya.

3. Asam Urat

Daging merah, termasuk kambing, sering dikaitkan dengan peningkatan risiko asam urat. Namun, penelitian "Red and processed meat consumption and incident gout: a systematic review and meta-analysis" yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2020 menunjukkan bahwa faktor risiko utama asam urat adalah genetik dan pola makan yang tidak sehat secara keseluruhan, bukan hanya konsumsi daging kambing.

Baca Juga: Takut Kolesrerol? Berikut Cara Mengolah Daging Kambing saat Idul Adha

Fakta Ilmiah: Daging Kambing dan Manfaatnya

Faktanya, daging kambing memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang didukung oleh penelitian ilmiah:

1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi

Daging kambing kaya akan protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta menjaga fungsi kekebalan tubuh.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: American Journal of Clinical Nutrition


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah