GALAMEDIA - Makanan sehari-hari tidak terlepas dari unsur gula, garam, dan lemak. Ketiganya merupakan komponen yang tidak bisa lepas dari makanan sehari-hari sebagian besar masyarakat Indonesia.
Meski demikian, konsumsi ketiga bahan tersebut perlu dibatasi. Seperti apa aturannya? Simak di sini, yuk seperti dikutip Galamedia dari laman alodokter.com:
Asupan gula, garam, dan lemak yang berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit tidak menular (PTM), seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, dan penyakit ginjal. Meski tidak menular, penyakit-penyakit tersebut diketahui memiliki angka kematian yang cukup tinggi.
Baca Juga: Hati-hati! Perempuan Lebih Rentan Insomnia Dibanding Pria, Karena Stres ini 7 Penyebab lainnya
Tidak hanya untuk orang lanjut usia, PTM juga mulai mengancam kelompok usia produktif. Atas dasar itulah setiap orang sangat dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin. Salah satunya dengan memperhatikan asupan gula, garam, dan lemak.
Anjuran Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan panduan konsumsi gula, garam, dan lemak yang tepat agar tubuh selalu sehat dan terhindar dari penyakit kronis. Berikut ini adalah penjelasannya:
Baca Juga: Disetujui WHO, Ini Kelemahan dan Kelebihan Tes Antigen Covid-19 Dibanding PCR dan Rapid
Gula
Gula merupakan salah satu sumber energi utama bagi tubuh. Meski memiliki peran yang penting, gula tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Untuk mencapai kesehatan tubuh yang maksimal, asupan gula yang diperbolehkan hanyalah 5% dari kebutuhan kalori harian. Hal ini berlaku untuk orang dewasa maupun anak-anak, ya.
Untuk memudahkan, berikut adalah acuan konsumsi gula berdasarkan usia yang bisa kamu pakai:
Dewasa: tidak lebih dari 30 gram (7 sendok teh) per hari
Anak-anak 7–10 tahun: tidak lebih dari 24 gram (6 sendok teh) per hari
Anak-anak 2–6 tahun: tidak lebih dari 19 gram (4 sendok teh) per hari