Lima Hari Pembalut Tampon Tak Diganti, Ibu Muda Nyaris Kehilangan Nyawa Akibat Infeksi Bakteri Hebat

- 13 Oktober 2020, 14:25 WIB
ILUSTRASI pembalut.*
ILUSTRASI pembalut.* /PIXABAY/

GALAMEDIA - Seorang ibu satu anak nyaris meninggal akibat sindrom syok toksik setelah lupa mengganti, tepatnya melepas tampon selama lima hari.

Warga Basildon, Essex bernama Amy Williams (24) itu berjuang untuk hidupnya selama dirawat di rumah sakit.

Amy terkena infeksi bakteri yang sangat berbahaya setelah tanpa sengaja meninggalkan produk saniter khusus perempuan tersebut hingga menghitam dan berbau.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa (12 Oktober 2020) tampon yang berbentuk silinder dan terbuat dari kapas lembut dianggap simpel bagi sebagian karena menyerap darah mens dengan lebih efektif.

Baca Juga: Merayakan Maulid Dapat Datangkan Syafaat Nabi? Berikut Dalil dan Penjelasannya

Tak seperti pembalut biasa yang dipasang di permukaan celana untuk menampung darah, tampon dimasukkan langsung ke dalam vagina untuk “menyumbat” dan  menyerap darah haid.

Bentuk silindernya didesain mengikuti bentuk vagina dengan benang di ujungnya sebagai penahan yang dapat ditarik usai digunakan. Merasa tak lagi haid tapi lupa mencabutnya, Amy terserang sindrom syok toksik yang memicu  syok septik pada tubuh.

Seperti pada kasus sepsis serius, apa yang dialami Amy dapat berujung  kegagalan banyak organ hingga akhirnya kematian jika tidak segera ditangani.

Baca Juga: Aktor Michael B. Jordan Terpilih jadi Pria Terseksi Versi People

Lolos dari maut gara-gara insiden yang harusnya bisa dicegah asisten pribadi di Basildon Council tersebut berbagi kisahnya agar tak ada perempuan lain yang mengalami trauma serupa.

“Aku pernah mendengar sindrom syok toksik tapi tidak berpikir akan mengalaminya. Apalagi sudah sepuluh tahun aku menggunakan tampon. ingin memperingatkan para gadis untuk ekstra hati-hati.”

Baca Juga: Saat Ini, Hanya Anak-anak dari Kampung yang Masih Setia Membeli DVD

Semua bermula pada Juni 2019, Amy yang tengah makan malam di luar dengan pacarnya Samuel Mullen (30), seorang manajer akun TI berniat mengganti tampon di toilet.

Tapi kala itu ia tidak menemukan talinya. Mengira tak mengenakan tampon, ia pun memasang tampon lainnya. Amy mengakui pengaruh alkohol ikut membuatnya tak ingat telah bertampon. Lima hari berlalu ia mulai mencium bau dari organ intimnya.

“Mungkin baunya seperti bau kematian, sangat tidak normal. Aku pun mandi tapi baunya tetap tinggal. Baru ketika berbaring di tempat tidur dan memeriksanya aku merasakan ada sesuatu di dalam saluran vaginaku. Mengerikan,” paparnya.

Baca Juga: Usai Anies Baswedan, Kini Giliran Wagub DKI Jakarta yang Diperiksa Polda Metro

Kaget, Amy menyadari dirinya sudah bertampon selama berhari-hari. Kondisi tampon telah terbalik dan perlu setengah jam untuk dikeluarkan. Amy menyebut semua dilakukan dengan rasa sakit yang membuatnya sampai hampir pingsan.

“Saat akhirnya tampon berhasil dilepas, rasanya ada empasan gelombang dalam tubuhku, aku hampir pingsan. Tamponnya sudah hitam, sangat menjijikkan,” katanya.

Setelah itu, Amy menderita kram yang menyakitkan di perut bagian bawah. Dua hari kemudian, saat bekerja, ia mulai mual-mual yang saking parah rekan  kerjanya sampai mengira dirinya di ambang kematian.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Empat Wilayah di Jakarta Diprediksi Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir

Amy pun dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Basildon dengan suhu tubuh  40 derajat. Saat tiba, dia mulai muntah dan mendapatkan infus antibiotik. Tes darah pun dilakukan.

“Kukatakan pada para perawat aku lupa melepas tampon lima hari dan mereka tampak khawatir. Tingkat CPR-ku mencapai 264 dari seharusnya lima.”

Di titik ini, organ Amy mulai rusak dan mengalami syok septik hingga didiagnosis sindrom syok toksik.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x