Program Indigo Creative Nation Kembali Dibuka, Yuk Segera Daftar

- 3 November 2020, 16:08 WIB
Direktur Digital Business PT Telkom, Fajrin Rasyid
Direktur Digital Business PT Telkom, Fajrin Rasyid /Indigo Creative Nation



GALAMEDIA - Program Indigo Creative Nation kembali dibuka. Tahun ini pendaftaran Indigo Creative Nation Bath 2 Tahun 2020 dibuka hingga 13 November mendatang.

Program  inkubator dan akselerator startup pertama milik BUMN di Indonesia ini mulai diluncurkan tahun 2013 lalu.

Direktur Digital Business PT Telkom, Fajrin Rasyid,  mengatakan, penerapan strategi tersebut akan mendorong startup lokal menjadi pemenang di negeri sendiri.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Soal Covid-19, Mustofa Nahrawardaya: Ahmad Yurianto Dimutasi, Sepi Pengumuman di TV

"Tiga pendekatan bisnis tersebut adalah diferensiasi atau fokus konten lokal, integrasi offline dan online, serta sinergi dengan perusahaan lokal," katanya dalam siaran pers yang diterima galamedia, Selasa 3 November 2020.

"Ini penting karena nilai ekonomi digital Indonesia tahun 2019 sudah mencapai 40 miliar dollar dan akan menjadi 133 miliar dollar di tahun 2025," imbuhnya dalam arahannya terkait Indigo Creative Nation Bath 2 Tahun 2020.

Program Indigo menawarkan beberapa fasilitas bagi startup yang diinkubasi, antara lain pendanaan hingga Rp 2 miliar.  Juga,  mentoring dari para ahli dan peluang akses pasar kepada pelanggan Telkom Group baik pelanggan Indihome, Telkomsel, maupun pelanggan korporasi serta UMKM.

Baca Juga: Jauhi Logical Fallacy Saat Pandemi, Supaya Tidak Salah Terima Informasi, Ini Cara Menangkalnya

Program Batch 2 tersebut mengkhususkan enam kategori startup yang bisa berpartisipasi mendaftar yakni agrikultur, pendidikan, keuangan, kesehatan, logistik, serta travel dan turisme.

Fajrin melanjutkan, startup lokal bisa menghadirkan strategi konten lokal eksklusif. Misalnya film/seri lokal, jenis musik lokal, animasi, permainan bercita rasa lokal, dan semacamnya.

"Memang OTT asing pun menghadirkan konten lokal. Namun, mestinya OTT lokal dapat membangun pengetahuan, kerja sama, dan kapabilitas sehingga mampu menghadirkan konten lokal ini dengan lebih baik," katanya.

Baca Juga: Pakar: Putusan BK Memecat Ketua DPRD Kuningan Batal Demi Hukum

Selain itu, strategi integrasi offline online menjadi potensi besar karena startup luar belum tentu bisa menghadirkan presensi secara luring secara kontinyu, sehingga peluang ini bisa dioptimalkan sekaligus menjadi pembeda.

Sementara strategi sinergi dengan sesama perusahaan lokal diarahkan ke yang memiliki ukuran besar. Baik dari sisi jumlah pelanggan, penetrasi pasar, infrastruktur, dan lainnya namun belum memiliki penetrasi digital yang kuat.

"Dalam hal ini, startup lokal dapat menjadi mitra digital bagi perusahaan lokal tersebut. Hal ini tentu saja perlu dipersiapkan dengan matang sehingga menghasilkan kerja sama yang bersifat win-win," tambahnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah