The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (35)

- 17 November 2020, 11:37 WIB
The Adventure of Kabayan
The Adventure of Kabayan /



Karya Herdi Pamungkas

GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,  "Aneh? Mungkin penampakan babi tadi yang mengganggu Iteung? Sehingga warga memburu? Tapi di mana sosok itu?" dibarengi dengan rasa penasaran yang semakin kuat, lalu kembali mendekati cengkungan air.

Kembali menatap genangan tadi. Tampak babi hutan dengan taring tidak terlalu panjang. Kini Nyi Iteung tidak beranjak. Di lehernya ada kalung berlian.

"I, ieu, kalung berlian!" Nyi Iteung. Tersentak sekujur tubuhnya terasa lemas. "Pantas orang pada mengejar Iteung? Kang Kabayan dan kawan-kawan juga sangat tidak mungkin mengenali Iteung jika memang ini yang terjadi. Kenapa bisa begini?"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (26)

Nyi Iteung tidak beranjak dari menatap tubuhnya di genangan air yang kini sudah berubah. Tentu saja siapa pun tidak akan ada yang pernah mengenali dirinya.  Berikut lanjutannya;

"Iteung penasaran? Apa mungkin tadi Kang Kemed berteriak babi hutan itu pada Iteung? Jika demikian pantas dia sangat ketakutan, mungkin pikirnya mau diseruduk? Duh," Nyi Iteung tanpa sadar menitikan air mata.

Kini tenggorokan terasa kering, perut pun mulai merasakan lapar. Terdorong dengan rasa haus, tanpa kuasa menahan gerak. Meminum air yang berada dihadapannya, hingga tenggorokan merasa basah kembali.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (27)

"Lapar!" gumanya. Melangkah pelan di atas pematang sawah. "Ke mana harus cari makan?"

Warga yang mengejar berhenti sejenak di tepi jalan. Mata mereka tertuju pada hamparan sawah yang membentang luas. Sebagian padinya hampir menguning.

"Ke mana babi hutan teh?" celetuk seorang warga.

"Tadi mah kelihatannya loncat ke sawah? Tapi bisa lenyap ieu teh?"

"Kayaknya bukan lenyap, Jang! Kahalangan ku dapuran padi yang lumayan tinggi! Coba cari jejaknya di atas pematang!"

"Sok! Sekarang mah nyebar ke sawah! cari babi hutan sampai dapat, tapi hati-hati jangan sampai merusak tanaman padi, yang tidak lama lagi akan dipanen!" serua Tua Kampung.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (28)

"Siap Pak Apung!" jawab warga serempak.

Mereka pun menyebar melakukan pencarian di sawah yang membentang luas. Hampir setiap orang membawa senjata seadanya untuk memukul sasaran yang masih belum ditemukan.

Kabayan dan rekan-rekannya hanya menatap dari jarak yang agak jauh. Mereka menyaksikan warga kampung yang mulai melakukan pencarian babi hutan.

"Bray, kita mah tidak ada urusan dengan babi hutan kayaknya?"

"Benar juga, Euy! Tapi euweuh salahna kalau kita membantu mereka," jawab Kabayan.

"Kamu ini bagaimana, Bro? Bukankah kita juga punya urusan yang lebih penting dari sekedar mencari babi hutan! Mencari Nyi Iteung, yang kini belum jelas keberadaannya," timpal Ajum.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (29)

"Heueuh oge, Euy," Kabayan garuk-garuk kepala.Kadang keningnya dikerutkan, kadang pula mijit-mijit kening.

"Kenapa kamu, Kabayan?"

"Bingung, lieur?!" kembali menjatuhkan pantatnya di atas rumput sebelah kiri jalan. Punggungnya bersandar pada batang pohon. Matanya menatap warga yang semakin jauh tersebar di hamparan sawah.

Bersambung......

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x