GALAMEDIA - Bahasa Indonesia banyak menyerap dari bahasa lain, salah satunya bahasa sansakerta. Sayangnya, bahasa sansakerta yang diserap malah jadi salah makna ketika dibahasa Indonesia.
Kesalahpahaman ini, disebabkan beberapa faktor seperti orang-orang di luar tradisi yg melihat istilah/konsep ini eksotis, misterius, baru.
Namun karena kurang paham, maknanya pun semakin 'asing' dari asalnya. Dan lama-lama orang-orang di dalam tradisi ini juga mulai ikut-ikutan mengadopsi makna populer.
Baca Juga: 7 Keajaiban Berbakti pada Orangtua, Salah Satunya Diberi Umur Panjang dan Kemudahan Rezeki
Berikut adalah kata-kata dalan bahasa Sansakerta yang sering digunakan dan disalahartikan seperti Dilansir Jurnalpresisi.com "Salah Kaprah! Delapan Kata Sansekerta Ini Banyak Disalahartikan, Begini Penjelasannya" dari akun twitter @harimbawa pada Selasa 17 November 2020.
1. Sakti
SAKTI dari śakti (√śak) berarti mampu, cakap, kuat; kemampuan; energi, daya.
Karena kekuatan atau energinya itu, seseorang yang śakti mampu menundukkan, mengendalikan dirinya.
Baca Juga: Tito Karnavian Bisa Copot Anies Baswedan, DPR RI Berikan Warning Seperti Ini
Perempuan juga disebut śakti. Mengandung & melahirkan anak perlu kekuatan besar.
2. Mandraguna
(SAKTI) MANDRAGUNA dari mandra-guṇa berarti memiliki sifat/kualitas (guṇa) yang bagus, menawan, menyenangkan (mandra).
Baca Juga: Donald Trump Ajukan Tuntutan Hukum, Biden Langsung Bereaksi
Mencapai kualitas ini tidak mudah. Ke-śakti-an, kemampuan kita perlu selalu diasah.
3. Tapa
TAPA sering diartikan pergi ke gunung, gua, menyepi. Asalnya dari √tap = memanaskan.
Baca Juga: Ingat!!! Jangan Gunakan Earphone Terlalu Lama Kalau Tidak Mau Menderita Seperti Ini
Seperti ketika sdg memanaskan air, sedikit demi sedikit suhunya naik hingga suatu saat mendidih.
Tapa adalah segala bentuk disiplin, fokus—mau di gua atau di sekolah dan sebagainya—untukk meningkatkan diri.
4. Semedi atau Semadi
SEMEDI atau SEMADI juga sering dipahami seperti bertapa. KKBI pun mengartikannya sbg pemusatan pikiran dan perasaan, meditasi.
Baca Juga: Jadwal Acara TV, Jumat 20 November 2020 di Indosiar, Saatnya Nonton Live Pop Academy: Top 15 Group 3
Padahal samādhi adalah buah dari latihanmeditasi itu sendiri yaitu terjadinya keseimbangan diri sehingga kita tdk terombang-ambing suka-duka kehidupan.
5. Karma
KARMA sering dianggap sbg balasan, padahal karma berarti tindakan, perbuatan. Dan setiap karma, tindakan, aksi akan selalu diikuti oleh phala, buah, pahala, reaksi, konsekuensi.
Karma tidak selalu (punya konsekuensi) jelek, ada juga yang (konsekuensinya) baik, diharapkan.
Baca Juga: Tito Karnavian Klaim Telah Tegur 83 Kepala Daerah Pelanggar Protokol Kesehatan
6. Moksa
MOKSA sering dianggap hilangnya badan entah ke mana. Mokṣa adalah 1 dari 4 tujuan hidup manusia yg perlu dicapai dalam kehidupan ini—tidak menunggu mati.
Dari √muc, mokṣa berarti bebas, merdeka dari keterikatan shg tidak lagi menjadi budak nafsu, keinginan dan sebagainya atau bebas secara umum.
Jadi mokṣa atau moksha tidak sama dengan melarikan diri dari dunia. Orang-orang yang mencapai mokṣa selagi hidup disebut Jīvan-mukta.
Baca Juga: Jadwal Acara TV, Jumat 20 November 2020 di SCTV, Yuk Nonton Anak Band dan Istri Tercinta
Kata mukta and mokṣa sama-sama dari √muc. Mereka ini yg menjadi berkah buat semua, membantu, bukan malah pergi, lari.
7. Mantra
MANTRA bukan sekadar jampi-jampi yg diucapkan dukun atau pawang seperti kata KBBI.
Man-tra berarti instrumen (tra) pikiran (man) yg digunakan untuk membantu kita mengendalikan pikiran.
Baca Juga: Pencopotan Kepala Daerah yang Tidak Taat Protokol Kesehatan, Legislator: Ada Syarat Untuk Mencopot
Pikiran yg tenang & terkendali membuat kita śakti, mampu mengatasi masalah di hadapan.
8. Kanuragan
Kanuragan dihubungkan dgn beladiri supranatural namun sebenarnya berasal dari bhs Kawi kānurāgan, dari bhs Sanskerta anurāga = cinta, ketertarikan, keterikatan hingga kebaikan hati, sikap ramah.***(Yudha/jurnalpresisi.com)