Luhut Sebut Pemerintah Tetap Akan Menjual Wisata Komodo: Ini Satu-satunya di Dunia

27 November 2020, 17:06 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /ANTARA

GALAMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah akan tetap mempromosikan pariwisata komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia meyakinkan, pembangunan yang dilakukan di destinasi pariwisata tersebut dilakukan untuk bisa menjaga keberlangsungan hewan langka tersebut.

"Komodo ini satu-satunya di dunia jadi kita harus jual," tegas Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Jakarta, Jumat, 27 November 2020.

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Ditangkap KPK, Nama Luhut Pandjaitan Diungkit, Netizen: Alamat LBP Jadi Plt

Luhut mengakui pemerintah memang melakukan pembangunan proyek wisata Pulau Komodo dengan alasan komersil. Namun, tidak berarti pemerintah mengabaikan pelestarian binatang langka tersebut.

"Itu kan ada Pulau Rinca dan Pulau Komodo, tinggal nanti kita putuskan pulau mana yang mungkin kita akan jadikan massive tourism, mana pulau yang akan kita bikin jadi six stars," terangnya.

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Ditangkap KPK, PDIP Langsung Bereaksi Seperti Ini

"Kalau orang mau ke sana ya harus bayar mahal. Kalau dibilang komersil, ya memang harus komersil karena kita mau rawat binatang ini," lanjut Luhut.

Pria yang menjabat Menteri KKP Ad Interim ini juga meminta Gubernur NTT bisa menggandeng konsultan atau ahli kelas dunia untuk menata pariwisata premium seperti Taman Nasional Komodo itu.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam rakornas tersebut juga menjelaskan, Labuan Bajo, NTT memang diarahkan menjadi destinasi pariwisata premium.

Baca Juga: Ridwan Kamil Deklarasikan Pilkada Serentak 2020 di Jabar Aman

Arahan itu dilakukan agar ada diferensiasi dengan destinasi pariwisata lain seperti Mandalika, NTB.

"Labuan Bajo diharapkan dengan green, premium destination sehingga jadi target sendiri," ujarnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler