Gelombang Menolak Habib Rizieq Berlanjut, Warga Garut Tak Mau Dirusak oleh Dakwah Provokatif

30 November 2020, 12:26 WIB
Ratusan orang dari Masyarakat Garut Cinta NKRI melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima Kota Dodol, Kabupaten Garut, Senin, 30 November 2020. (Foto: dok. Masyarakat Garut Cinta NKRI) /

GALAMEDIA - Aksi menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab di Jawa Barat terus berlanjut. Kali ini datang dari warga Garut yang tergabung dalam Masyarakat Garut Cinta NKRI.

Ratusan orang dari kelompok itu melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima Kota Dodol, Kabupaten Garut, Senin, 30 November 2020.

Dalam aksinya, selain membawa spanduk dan baliho yang berisi kecaman dan penolakan terhadap pimpinan FPI ke Garut, mereka juga meneriakan yel-yel bahwa Garut cinta dama dan menolak provokasi yang mengatasamakan agama tertentu.

Baca Juga: Habib Rizieq Terus Diusik, Eks Presiden PKS Sindir Bima Arya: Over Acting, Masih Saja Ngotot

Koordiantor Aksi, Kusdiyanto mengatakan, pihaknya menolak keras kedatangan Habib Rizieq di Kabupaten Garut. Apalagi sampai mengorbankan protokol kesehatan yang selama ini telah diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat.

"Sebagai warga Garut yang cinta NKRI, kami secara tegas menolak ceramah yang provokatif. Umat jangan dipecah belah demi kepentingan kelompok tertentu," kata Kusdiyanto.

Ratusan orang dari Masyarakat Garut Cinta NKRI melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima Kota Dodol, Kabupaten Garut, Senin, 30 November 2020. (Foto: dok. Masyarakat Garut Cinta NKRI)

Baca Juga: Kalau Serius NKRI Harga Mati, Fadli Zon Sarankan Panglima TNI Berkantor di Papua

"Jangan korbankan masyarakat dengan kegiatan yang dapat menimbulkan klaster baru Covid-19," tambah dia, seperti keterangan tertulis kepada media.

Menurut Kusdiyanto, pihaknya cinta kepada ulama dan habaib tapi bukan yang dianggap sebagai provokator. Menurutnya, ulama seharusnya memberikan kedamaian dalam ceramahnya bukan malah menyulut permusuhan.

"Jika Habib Rizieq Shihab nekat datang ke Garut, maka kami siap melakukan penolakan atas ulama seperti itu," ujarnya.

Baca Juga: Waspada!! Gelombang Tinggi Hingga 4 meter Berpotensi Terjadi Hingga Awal Desember 2020

Dikatakan Kusdiyanto, akibat kerumunan orang di Bandara Soekarno-Hatta dan Bogor, saat ini banyak orang terjangkit Covid-19. Bahkan Habib Rizieq Shihab sendiri terindikasi terpapar meskipun hasilnya masih belum keluar.

"Itu pertanda bahwa Covid-19 bukan masalah sederhana. Mari kita ikuti protokol kesehatan bekerja sama dengan pemerintah, untuk melakukan penegakan hukum bagi para pelanggar protokol kesehatan," terangnya.

Kusdiyanto menjelaskan, rencana safari Habib Rizieq ke Garut akan menjadi polemik bagi warga jika benar dilakukan. Oleh karena itu pihaknya menolak kedatangan pimpinan FPI itu.

Baca Juga: Aneh, Ditemukan Tertanam di Gurun Terpencil Tugu Logam Hilang Misterius di Tengah Spekulasi Aliens

"Kita sudah damai dan tengah dalam pandemi, jangan ditambah dengan aksi yang dapat memecah belah anak bangsa. Mari bangun negara ini dengan ceramah-ceramah yang konstruktif dan produktif," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga mendukung kepolisian dan TNI, untuk menindaktegas pihak-pihak yang melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Kami cinta ulama dan habaib. Kami juga tidak anti Ormas Islam tapi kami dengan tegas menolak dakwah yang provokatif. Kami siap mendukung TNI, Polri dan pemerintah," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler