Kabar Duka Datang dari IPB , Tiga Dosen Meninggal Dunia, Salah Satunya Positif Covid-19

6 Januari 2021, 20:43 WIB
Logo IPB University, Bogor Indonesia/ //dok. kshe.fahutan.ipb.ac.id

GALAMEDIA - IPB University berduka setelah tiga dosen meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Salah satu di antaranya positif Covid-19.

Ketiga dosen tersebut yaitu Dr Kiagus Dahlan yang meninggal pada Senin, 4 Januari 2021 dan Dr Mukjizat Kawaroe Serta Prof Dr Kukuh Murtilaksono pada Selasa, 5 Januari 2021.

"Salah satu dari ketiga dosen tersebut, sebelum meninggal dunia sempat dirawat di rumah sakit karena positif Covid-19," kata Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti, melalui pernyataan tertulisnya, Rabu, 6 Januari 2021.

Baca Juga: Fadli Zon Terciduk Like Konten Porno, Muannas: Rugi Rakyat, Beli Pulsa Dipakai Ngelike 'Gituan'

Ia menjelaskan, Kiagus Dahlan adalah dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Sementara Dr Mukjizat Kawaroe adalah dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan Prof Dr Kukuh Murtilaksono dosen di Fakultas Pertanian (Faperta).

"Rasa duka mendalam kami sampaikan untuk keluarga almarhum dan almarhumah. Doa terbaik kami semoga amal ibadah beliau bertiga diterima di sisi Allah subhanahu wa ta' ala dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya," lanjut Yatri dikutip dari Antara.

Disebutkannya, Kiagus Dahlan adalah sosok dosen dan peneliti yang aktif menghasilkan karya-karya penelitian. Salah satu hasil penelitiannya adalah berhasil mengembangkan biomaterial keramik kalsium fosfat berbahan dasar limbah cangkang telur.

Baca Juga: Sri Mulyani Berduka, 39 Pegawai Kemenkeu Meninggal Dunia Akibat Corona, 1.171 Dinyatakan Positif

Hasil penelitiannya digunakan untuk keperluan filler gigi, khususnya guna penumbuhan tulang alveolar gigi, dan telah dikembangkan tricalcium phosphate (TCP) yang karakteristiknya sama dengan produk impor.

Sementara Mukjizat Kawaroe adalah ahli Biologi Laut IPB University. Ragam penelitian dilakukannya terkait dengan ekotipologi mangrove dan lamun, biologi reproduksi hewan laut, biodiversitas dan konservasi laut, rehabilitasi dan pengelolaan ekosistim mangrove dan lamun.

Sedangkan Mukjizat Kawaroe pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Bioprospeksi Kelautan di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB University. Dia memiliki tekad keras untuk mewujudkan biofeul dari mikroalgae.

Baca Juga: Akhirnya RK Penuhi Panggilan PMJ Terkait Kerumunan, Kombes Yusri: Kita Lakukan Pemeriksaan Tambahan

Mukjizat melakukan penelitian dan uji coba perbanyakan mikroalga dengan racepond di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi dan mendapatkan bahwa dari 80 ton kultur mirkoalga dari jenis Nannochloropsis sp yang dapat menghasilkan 22 kilogram bubuk mikroalga dan dapat diubah menjadi dua liter biodiesel.

Lalu, Kukuh Murtilaksono adalah pakar konservasi tanah dan air serta pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Alumnus doktor University of the Philippine at Los Banos ini banyak melakukan riset dengan melibatkan keilmuan fisika tanah, kimia fisik koloid tanah, sumberdaya fisik wilayah, kebijakan pengelolaan DAS, serta mitigasi bencana kerusakan lahan.

Baca Juga: Jenderal Idham Azis Tiba-tiba Mengirim Surat Penting ke Presiden Jokowi, Ada Apa Ya?

Pada 2013, dia dikukuhkan sebagai Guru Besar IPB University dengan judul orasi "Penyelarasan Implementasi Pengelolaan DAS di Indonesia".

Sejumlah jabatan yang pernah dipegangnya di antaranya adalah, Ketua Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan (ITSL) Faperta IPB University tahun 2005-2009, Ketua Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia, serta anggota Dewan Guru Besar (DGB) IPB University, demikian Yatri Indah Kusumastuti.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler