Tak Ingin Angkat Kaki dari Gedung Putih dengan Status Pensiunan, Ini Aksi yang Bakal Dilakukan Trump

17 Januari 2021, 09:00 WIB
Jelang Akhir Kepemimpinannya, Donald Trump Terima Penghargaan Tertinggi dari Maroko.* /Instagram.com/@flotus/

GALAMEDIA - Presiden Donald Trump akan menggelar acara perpisahan yang belum pernah dilakukan pendahulunya di Joint Base (Pangkalan Bersama) Andrews/JBA tepat pada pagi hari pelantikan Joe Biden, Rabu mendatang.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Sabtu (16 Januari 2020) sesuai konstitusi masa jabatan Trump berakhir siang hari pada 20 Januari atau saat Joe Biden mengucapkan sumpah.

Baca Juga: Washington Dikepung Green Zone, Empat Hari Jelang Pelantikan Biden Gedung Putih Bak Zona Perang Irak

Sebelumnya sesuai tradisi presiden lama menghadiri pelantikan dan menyambut presiden baru daam jamuan minum kopi, baru kemudian meninggalkan Washington DC.

Namun Trump memilih meninggalkan Gedung Putih sebelum penggantinya mengambil sumpah jabatan.

Salah satu alasannya Trump ingin kembali ke Florida dengan status masih sebagai presiden sehingga presiden AS ke-45 itu tetap dapat menggunakan pesawat kepresidenan Air Force One.

Baca Juga: Ribuan Es Krim Positif Covid, Aparat Sibuk Lacak Pembeli

Perpisahan Trump yang tak ingin pulang ke Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida dengan “pesawat biasa” berlangsung di pangkalan di luar Washington tempat Air Force One bermarkas.

Tidak pernah ada presiden AS yang mengadakan upacara pelepasan sendiri di JBA.

Para pejabat kini tengah membahas acara rumit yang akan terasa seperti kunjungan kenegaraan, dengan karpet merah, pasukan penyambut, pita militer dan penghormatan berupa 21 tembakan. Demikian laporan Associated Press.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus! Warga Waspadai Awan Panas

Rencana tersebut memastikan Trump dan Melania tidak akan menjamu Joe dan Jill Biden untuk minum kopi, tradisi presiden penyambutan presiden baru oleh presiden lama.

Menjelang pelantikan keluarga Biden akan tinggal di seberang jalan Gedung Putih yaitu di Blair House, kediaman tamu resmi.

Sejumlah penasihat Gedung Putih telah mendesak Trump untuk menjamu Biden menjelang hari pelantikan, tetapi belum ada tanda-tanda Trump bersedia melakukannya.

Baca Juga: Para Ulama yang Tergabung Hadana Dukung Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri

Laporan Reuters, rencana Trump di akhir masa pemerintahannya adalah mengeluarkan lebih banyak grasi. Ia juga  sedang mempertimbangkan opsi pengampunan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Seain itu, jika Trump meninggalkan Washington setelah Biden mengambil sumpah, maka dia harus meminta Biden untuk mengizinkannya menggunakan Air Force One.

Biasanya, presiden lama meninggalkan pelantikan dari US Capitol dengan helikopter militer  ke JBA di mana telah menunggu pesawat pemerintah ke tujuan pilihan.

Baca Juga: Faisal Basri Sebut Rencana Penggabungan BRI, PNM dan Pegadaian Sesat Pikir

Ketika meninggalkan DC, Barack Obama misalnya menggunakan pesawat bertuliskan Special Mission 44, nomor yang merujuk pada urutan kepresidenan Obama.

Jika pola yang sama diikuti, penerbangan Trump akan menjadi Special Mission 45.

Tetapi jika Trump berangkat sebelum pelantikan Biden, maka pesawat yang digunakan adalah Air Force One.

Baca Juga: Mahfud MD Nyatakan Pemerintah Bisa Paksa Orang Divaksin, Anggota Dewan: Enggak Ada yang Mau

Trump mengumumkan pekan lalu bahwa dia tidak akan menghadiri pelantikan penggantinya pada 20 Januari.

Menanggapi ini Biden menjawab, “Ini satu dari sedikit hal yang kami sepakati. It's a good thing him not showing up.”

Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence dipastikan akan menghadiri pelantikan. Terakhir staf Melania terekam sibuk berkemas.

Baca Juga: Longsor Sumedang: 29 Rumah Rusak, 1.020 Warga Terpaksa Mengungsi

Melania diam-diam sudah mengemasi semua  sebelum Trump  mengakui kekalahannya. Melania melakukannya secara rahasia karena tak ingin membuat Trump marah.

“Pergi dari Gedung Putih tak membuat Melania sedih,” ujar seorang pejabat Gedung Putih kepada CNN. Trump akan pindah ke Mar-a-Lago setelah meninggalkan Washington DC.

Trump sebelumnya mengisyaratkan kemungkinan  untuk mencalonkan diri kembali pada pilpres 2024.

Tapi agendanya itu kini bergantung pada Senat yang akan memulai persidangan pemakzulan keduanya usai pelantikan.

Baca Juga: Ulama Berguguran di Awal 2021, Ketum MUI: Kematian Seorang Alim Sama dengan Kematian Alam

Jika voting menunjukkan dirinya terbukti bersalah terkait rusuh Capitol Hill, Trump dapat dilarang mencalonkan diri lagi untuk jabatan federal - dan bahkan Senat bisa mencabut status pensiunan presidennya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler