Hasilnya Dinilai Belum Maksimal, Pemkot Cimahi Bakal Perpanjang PPKM

22 Januari 2021, 18:23 WIB
Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

GALAMEDIA - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi bakal memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari 2021, sesuai arahan pemerintah pusat.

Hal itu dikatakan Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat ditemui di Gedung A kompleks Pemkot Cimahi Jalan Demang Hardjakusumah, Jumat 22 Januari 2021.

PPKM jilid pertama sendiri sudah diberlakukan sejak 11 Januari, dan baru akan berakhir 25 Januari 2021 mendatang. Perpanjangan kebijakan tersebut karena dianggap belum maksimal pada 10 hari awal PPKM.

Baca Juga: Gempa Bumi Kembali Mengguncang Sulut, Kali Ini Magnitudo 5,1

"Kota Cimahi ikut PPKM jilid 2, karena acuan ke pemerintah pusat. PPKM jilid I masih ada 4 hari lagi, tapi dapat berita hasil rapat kabinet pemerintah pusat bahwa PPKM diperpanjang untuk wilayah Jawa Bali," terang Ngatiyana

Namun untuk teknis PPKM jilid kedua nanti, pihaknya baru akan membahasnya dengan unsur terkait seperti TNI dan Polri pada awal pekan mendatang. “Akan kami rapatkan dengan unsur Forkopimda, dan unsur terkait lainnya,” ucap Ngatiyana.

Walaupum PPKM jilid pertama belum usai, Pemkot Cimahi sendiri sudah melaksanakan evaluasi bersama intern lingkungan Pemkot Cimahi. Hasilnya, kata Ngatiyana, dalam 11 hari pelaksanaan PPKM ini ada hal yang membuatnya cukup puas.

Baca Juga: Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko Ditunjuk Jadi Komisaris Independen PTPN V

Dirinya mengklaim dengan PPKM jilid pertama yang akan berakhir 25 Januari ini, wabah Covif-19 di Kota Cimahi bisa ditekan. Indikatornya adalah jumlah kasus dalam 11 hari terakhir.

Per hari ini atau hari ke-12 PPKM, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cimahi mencapai 2.657 orang. Kebanyakan dari jumlah tersebut sudah sembuh, yakni mencapai 2.140 orang.

Kemudian jumlah yang masih terkonfirmasinya pun kini bisa ditekan. Per hari ini menyisakan 452 orang saja, dimana kebanyakan dari mereka menjalani isoalsi mandiri. Sementara yang dirawat di rumah sakit menurut Ngatiyana hanya 26 orang.

Baca Juga: Merinding, Pendakwah Seperti ini Akan Diseret ke Neraka dengan Usus Terurai

Kemudian kasus meninggal pun menurut Ngatiyana bisa ditekan, baik yang probable atau belum diketahui hasilnya, maupun yang sudah terkonfirmasi positif terpapar virus korona. Catatannya sudah ada 65 orang yang meninggal dengan status positif dan 9 orang statusnya probable.

“Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan dan berhasil, karena dari tanggal 11 sampai 21 Januari tingkat penyebaran Covid-19 menurun. Yang masih diisoalsi itu turun, dari sebelumnya 500 sekian,” sebut Ngatiyana.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler