Kudeta Partai Demokrat, Andi Arief Sebut Moeldoko Sudah Dapat Restu dari Jokowi

2 Februari 2021, 12:26 WIB
Kepala Staf Presiden Moeldoko. /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

GALAMEDIA - Isu dugaan kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih menjadi pembicaraan hangat.

Kubu partai berlambang bintang mercy ini menuding Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai aktor dibalik rencana kudeta tersebut.

Atas kondisi itu, anak Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini pun langsung berkirim surat ke Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Rindu Mantan? Ini Lirik Lagu 'Mantanku' yang Dilantunkan Grup Band Kotak

Baca Juga: BMKG Sampaikan Potensi Bencana Gempa dan Tsunami di Pulau Ini, Terungkap Kondisi Sebenarnya

"Tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," terang AHY di Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.

Pengiriman surat konfirmasi itu, ujarnya, berawal dari kesaksian dan testimoni banyak pihak yang didapatkannya, tentang gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan.

"Yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," lanjut AHY dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, gerakan itu menurut dia juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Dituding Terlibat Kudeta Demokrat, Mahfud MD Klarifikasi: Terpikir Saja Tidak, Apalagi Merestui

"Tentunya kami tidak mudah percaya dan tetap mengedepankan asas 'praduga tak bersalah' (presumption of innocence) dalam permasalahan ini," ujarnya.

AHY menjelaskan tentang gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional itu diketahui dari laporan dan aduan dari pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang.

Gabungan dari pelaku gerakan itu kata dia terdiri dari 5 orang, 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi.

Baca Juga: Improvisasi Jemimah Ramai Diperbincangkan Publik, Ini Sosoknya

"Dan satu mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu. Sedangkan yang non kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo," ungkap dia.

Di media sosial, nama Moeldoko yang disebut-sebut menjadi aktor, sempat trending topic. Bahkan anak buah AHY secara terang-terangan menuding Moeldoko dibalik rencana kudeta tersebut.

Andi Arief misalnya. Ia bahkan secara gamblang menyebut nama Moeldoko dan Presiden Joko Widodo sekaligus.

Baca Juga: Serbai Serbi Tahun Baru Imlek, Mulai Dari Dekorasi Serba Merah, Kembang Api, Angpau Hingga Makan Ikan 16 Hari

Ia berkicau di Twitter, pada Senin, 1 Februari 2021.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," begitu cuitan Andi Arief seperti dikutip Galamedia, Selasa, 2 Februari 2021.

Dalam cuitan yang sama, Andi Arief juga menyinggung nama Jokowi. Bahkan menurut dia, apa yang dilakukan oleh Moeldoko sudah mendapat restu dari Jokowi.

"Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," tegasnya.

Baca Juga: Penyanyi Korea Selatan, IU akan Main di Film Baby, Box, Broker Garapan Sutradara Kawakan Asal Jepang

Anak buah AHY lainnya, Rachland Nashidik juga secara terang-terangan menyebut nama Moeldoko.

"Publik sebenarnya hanya berurusan dengan 1 orang yang mengaku utusan istana karena kita semua punya kepentingan yang sama terhadap demokrasi dan kebebasan sipil. Adanya kader yang tergoda oleh bujuk rayu istana adalah masalah internal partai yang akan kami selesaikan brlakangan," tulis Rachland mengawali cuitannya, Senin 1 Februari 2021.

Ia kemudian menyebut nama Moeldoko di cuitan berikutnya.

"Selamat malam, Jenderal Moeldoko. Kalau tak mampu jadi the good, jangan jadi the bad, apalagi the ugly," tambahnya.

Moeldoko sendiri sudah mengeluarkan pernyataan dan membantah tudingan yang dilayangkan oleh Partai Demokrat.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler