GALAMEDIA – Memasuki hari kelima sejak mencuatnya isu ‘kudeta’ terhadap Partai Demokrat yang disebut-sebut dilakukan oleh oknum kader, mantan kader, dan orang di dalam pemerintahan Presiden Jokowi, isunya masih terus bergulir.
Semenjak nama Kepala Staf Kantor Presiden (KSP), Jenderal (Purn.) Moeldoko muncul yang digadang-gadang sebagai orang di lingkungan pemerintahan Jokowi yang hendak melakukan kudeta itu, suasana politik Indonesia kian memanas.
Baca Juga: Panas, Professor Unair Hingga Dewi Tanjung Menyerang Dirinya, Susi Pudjiastuti: Ada yang kenal ?
Meskipun secara terbuka Moeldoko menyatakan bantahan dirinya terlibat ‘kudeta’ terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono, pihak Partai Demokrat masih gencar meluncurkan statmennya, bahwa Moeldoko adalah biang rencana ‘kudeta’ tersebut.
Baru-baru ini, statement itu kembali muncul dari salah satu politisi yang juga merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat, Andi Arief pasca Moeldoko dua kali menyatakan bantahan melalui siaran pers beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Li Ziqi, Wanita Pendiam Asal China Ini Memiliki 14 Juta Subscriber di YouTube
Dalam akun Twitter-nya Andi Arief menyatakan bahwa Moeldoko telah ditegur oleh Presiden Joko Widodo. Ia pun menyampaikan harapan mudah-mudahan Moeldoko tidak mengulangi perbuatannya itu.
“KSP Moledoko sudah ditegur Pak Jokowi, Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat,” tulisnya, seperti dilansir Galamedia pada Jumat, 5 februari 2021.
https://twitter.com/Andiarief__/status/1357499046730993664?s=19
“Buat beberapa senior Partai Demokrat yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sia feodalisme, tugas partai untuk mendidik,” tambah Arief.
Perlu diketahui, sejak kasus ini muncul, Andi Arief memang orang yang pertama menyebut Moeldoko pada cuitan di Twitter.
Tidak diketahui apa maksud Andi Arief soal pernyataannya yang menyebut Moeldoko telah diperingatkan oleh Presiden Jokowi itu. ***