Jelang Lbiur Imlek, Sempat Melemah 11 Poin Rupiah Berpeluang Positif, Sedangkan IHSG Diprediksi Fluktuatif

11 Februari 2021, 09:58 WIB
Foto Ilustrasi Uang /

GALAMEDIA - Jelang libur imlek dan akhir pekan, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis 11 Februari 2021, berpeluang positif.

Pada pukul 9.57 WIB, rupiah melemah 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp13.994 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp13.983 per dolar AS.

Sementara Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, diprediksi fluktuatif jelang libur Hari Raya Imlek.

"Rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Kemdikbud Luncurkan Program Baru Kampus Mengajar, Begini Cara dan Syarat Mendaftar juga Keuntungannya

Beberapa sentimen yang bisa menjaga penguatan rupiah hari ini salah satunya adalah optimisme pasar terhadap stimulus besar Amerika Serikat.

Selain itu, data indeks harga konsumen inti AS Januari tidak mengalami pertumbuhan sehingga menekan dolar AS.

"Sentimen terakhir yaitu kasus COVID-19 yang mulai menurun di dunia dan juga di Indonesia," ujar Ariston.

IHSG dibuka menguat 19,81 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.221,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,26 poin atau 0,55 persen ke posisi 958,29.

Baca Juga: 11 Februari 2020, Vizcarra Menebar Pesona, Persib Tekuk Barito Putera

"IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang support-resistance 6.065-6.250, dengan kecenderungan koreksi pada perdagangan Kamis ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporannya, Kamis.

Dari eksternal, sinyal kebijakan moneter akomodatif dari Gubernur The Fed Jerome Powell dan ekspektasi stimulus ekonomi oleh Pemerintah AS berpeluang memicu penguatan nilai tukar Rupiah pada hari ini.

Faktor lain yang berpotensi menopang nilai tukar rupiah adalah antisipasi pelaku pasar terhadap rilis data neraca perdagangan Indonesia Januari 2021 yang dijadwalkan rilis pekan depan (15/2), yang diperkirakan masih mencatatkan surplus seiring dengan peningkatan kinerja ekspor.

Baca Juga: Bukan Minta Maaf ke Ruben Onsu, Ridwan Remin Malah Bikin Caption Jangan Lupa Ngaca Hari Ini

Kedua hal tersebut dinilai dapat meredam potensi aksi ambil untung (profit taking) oleh investor pada hari ini.

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler