47 Warga Terkonfirmasi Covid-19 Klaster Aerobik Asal Puspahiang Tasikmalaya Dievakuasi

11 Maret 2021, 16:35 WIB
Evakuasi klaster aerobik Tasikmalaya, Kamis, 11 Maret 2021./Septian Danardi/Galamedia /

GALAMEDIA - Sebanyak 47 pasien di Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, yang terkonfirmasi covid-19 klaster senam aerobik dievakuasi menggunakan ambulans, Kamis 11 Maret 2021.

Warga yang positif tersebut dijemput menggunakan 14 ambulans untuk selanjutnya dilakujan isolasi dan perawatan di Wisma Haji komplek Islamic Center Singaparna.

Penjemputan pasien di rumah masing-masing mendapat pengawalan dari TNI-Polri. Para petugas medis menggunakan APD lengkap.

Baca Juga: Jepang Diguncang Gempa Dahsyat 9,0 SR dan Tsunami 10 Meter, 15.269 Orang Dinyatakan Tewas pada 11 Maret 2011

Sebelumnya, yang terkonfirmasi positif covid-19 para anggota club senam aerobic dan anggota keluarganya menjalani isolasi mandiri di masing-masing rumah.

Namun dengan berbabagai pertimbangan, termasuk mencegah penularan yang makin luas, akhirnya semua pasien diisolasi secara terpusat.

"Guna memininalisir penyabaran Covid-19 semakin meluas, Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya dan Kecamatan Puspahiang mengambil langkah cepat dengan mengisolasi secara terpusat seluruh pasien yang terpapar covid 19," kata Sekretaris Kecamatan Puspahiang Ayi Mulyana, kepada wartawan.

Baca Juga: Keponakan Jusuf Kalla Ditetapkan Sebagai Tersangka oleh Bareskrim, Terancam 6 Tahun Bui

Dikatakanya, mereka dibawa menggunakan 14 ambulan milik Dinas Kesehatan. Hingga, Kamis 11 Maret 2021 tercatat ada 47 orang yang terpapar Covid-19,

"Mereka mulai dari anggota club senam, keluarga dan yang pernah kontak erat. Isolasi mandiri terpusat di Wisma Haji dilakukan untuk memudahkan pemantauan, serta meminimalisir penyebaran Covid-19 semakin meluas," katanya.

Klaster senam Desa Puspahiang muncul, lanjut Ayi, paska keberangkatan club senam ke Papandayan Kabupaten Garut. Sebelumau dievakuasi, sempat terjadi penolakan dari beberapa pasien yang terpapar Covid-19.

Baca Juga: Identitas Korban Meninggal Akibat Kecelakaan Bus Maut di Sumedang, Ada Guru dan Balita

Akan tetapi pihak Muspika, kata Ayi, memberikan edukasi agar memutus penyebaran. Akhirnya pasien bersedia untuk dibawa ke Asrama Haji.

Dari data keseluruhan ada 47 orang, namun di luar Puspahiang masih ada 3 orang yang belum di swab dari klaster senam tersebut.

Kapolsek Puspahiang AKP Asep Nurzaman mengatakan, saat evakuasi ada sempat penolakan. Tapi itu hanya salah faham. Pasien tidak mau dijemput dengan alasan mau menggunakan mobil desa.

Setelah memberikan arahan dan penjelasan pihak kepolisian, TNI dan petugas medis akhirnya warga mau dibawa ke tempat isolasi yang sudah disediakan oleh pemerintah.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler