Politisi PDIP Terang-terangan Menolak Tawaran Divaksin Covid-19, Budiman Sudjatmiko: Antigen Selalu Negatif

24 Maret 2021, 18:29 WIB
Budiman Sudjatmiko menolak tawaran vaksinasi Covid-19. /Tangkap layar YouTube.com/Helmy Yahya Bicara

GALAMEDIA - Pemerintah sedang melaksanakan program vaksinasi nasional Covid-19 terhadap 181 juta penduduk Indonesia.

Hal itu dilakukan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap 70 persen populasi Indonesia.

Namun, nyatanya tidak semua masyarakat enggan untuk divaksin dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Politisi dari partai kubu pemerintah pun ternyata ada yang menolak vaksinasi.

Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan hasil persentase penolakan warga terhadap vaksinasi.

Baca Juga: Waduh, Setiap Hari Menkeu Sri Mulyani Ditawari Utang

Baca Juga: SBMPTN 2021 Resmi Dibuka, Simak Cara Daftar dan Persyaratan Lengkapnya

Dari hasil tersebut, warga di DKI Jakarta paling banyak menolak untuk divaksin, sehingga menempatkan DKI Jakarta sebagai provinsi paling anti vaksin.

Terdapat sekira 33 persen warga DKI Jakarta enggan untuk mengikuti program pemerintah dalam vaksinasi Covid-19.

Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko termasuk salah satu yang untuk sementara waktu ini menolak divaksin. Namun alasan pria yang kini jadi Komisaris PTPN V itu tak lain karena keluarga.

Budiman berkicau di akun Twitter pribadinya soal penolakan terhadap vaksinasi.

"Td malam ditawari vaksin. Kutolak karena selama test antigen selalu negatif," begitu tulis Budiman, dikutip Galamedia, Rabu, 24 Maret 2021.

Baca Juga: Ini Starter Persib Kontra Bali United

Masih dalam cuitan yang sama, pria yang termasuk salah satu pelaku reformasi ini memberi penjelasan soal alasannya.

"Lagi pula orang tua saya belum divaksin. Gak elok mendahuluinya," tambah dia.

Sikap Budiman yang menolak divaksin dengan alasan orang tuanya belum divaksin, mendapat tanggapan dari mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.

"Tanpa bermaksud mendiskreditkan yang telah divaksin, saya amat hormat dengan sikap ini. Dahulukan yang diprioritaskan..," begitu tulis Lukman.

Hanya saja, pendapat itu berbeda dengan sejumlah warganet. Banyak yang menyayangkan dan mempertanyakan mengapa Budiman menolak divaksin padahal termasuk orang yang punya mobilitas tinggi.

Baca Juga: Begini Potret Warung Odading Mang Oleh Saat Ini, Warganet Beri Komentar: Kasihan..

"Tidak begitu juga pak. Preventif lebih utama, karena kalau kita banyak kontak dengan OTG kita juga bisa jadi OTG, bahayanya bisa nularin ke keluarga terdekat kita. Kalao ada kesempatan, segera vaksin covid19..Untuk memutus mata rantai penularan," tulis warganet.

"ini ibarat naik motor trus ditawari helm..jawabannya sama..resiko sama beratnya.tapi kita tdk tau kedepan apa yg trjadi?, apakah selamat, atau kecelakaan yg akhirnya menabrak kmana" n merugikan lebih banyak...hukuman sdh pasti, krn tdk pakai helm..mudharat lbih bsr," komentar netizen lainnya.

"Menurut saya lebih baik terima vaksin jika tersedia untuk melindungi orangtua juga. Mertua saya di Madiun masih belum dapat2 walau seharusnya jalur lansia sudah berjalan. Padahal beliau ada diabet. Saya jadi khawatir, takut kl lengah bisa nularin mertua," begitu komentar warganet.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler