Larangan Mudik Lebaran 2021, Sudjiwo Tedjo: Tujuan Penguasa Baik, Tapi yang Kasihan itu Polisi dan Aparat

27 Maret 2021, 11:42 WIB
Budayawan Sudjiwo Tedjo. /Instagram.com/@president_jancuker

GALAMEDIA - Beberapa waktu yang lalu, terjadi perbedaan pendapat di kalangan para menteri terkait mudik lebaran 2021. Setelah itu, akhirnya Pemerintah mengambil sikap. Yakni melarang mudik pada lebaran tahun ini.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, saat konferensi pers secara daring, Jumat 26 Maret 2021.

Muhadjir Effendy mengatakan, larangan mudik lebaran tahun ini akan berlaku mulai 6-17 Mei 2021. "Larangan mudik akan dimulai pada 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021," ujarnya.

Baca Juga: Sentimen Anti Asia di AS: Dua WNI Jadi Korban, KJRI Sudah Komunikasi dengan Wali Kota Philadelphia

Menanggapi larangan mudik tersebut, Budayawan, Sudjiwo Tedjo ikut berkomentar. Komentarnya itu disampaikan Sudjiwo Tedjo melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 26 Maret 2021.

Menurutnya, tujuan pemerintah dalam hal melarang mudik lebaran tahun ini sudah baik, mengingat kondisi Indonesia yang masih mengalami pandemi Covid-19. "Tujuan penguasa baik," ujarnya, dikutip Galamedia, Sabtu 27 Maret 2021.

Namun, Sudjiwo Tedjo menyebut pada larangan itu yang akan kena imbasnya adalah pihak kepolisian dan aparat lainnya yang berada di lapangan.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Putri untuk Pangeran 27 Maret 2021: Bu Nawang Bebaskan Lisa, Raymond Marah Besar

Budayawan yang akrab disapa Mbah Tedjo itu, merasa kasihan terhadap polisi dan aparat lain yang bertugas di lapangan nantinya. "Tp nanti yg kasihan di lapangan adalah polisi dan aparat lainnya," ucapnya.

Bukan tanpa alasan Sudjiwo Tedjo berkata seperti itu, karena ia menilai polisi yang bertugas di lapangan akan kewalahan berdebat dengan warga yang mempunyai seribu alasan.

"Mereka akan kewalahan berdebat dgn warga yg beralasan perjalanannya tidak mudik tapi ABCD sampai Z," tuturnya. Bahkan, Sudjiwo Tedjo juga mengingatkan bahwa dalam hal ini, alasan lebih luas dari alas.

"Ingat, di sini yang jauh lebih luas dari alas adalah alasan," tandasnya.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler