Pemerintah Klaim Ibu Kota Baru akan Dongkrak Ekonomi, Musni Umar Ungkit Soal Biaya Rp 446 Triliun dari Swasta

7 April 2021, 21:46 WIB
Ilustrasi Grand Desain Ibu Kota Negara Baru. //instagram.com//kemenpupr

GALAMEDIA - Seperti diketahui, pemerintah tengah mencanangkan pembangunan proyek raksasa Ibu Kota Negara baru di Kalimantan.

Berkaitan dengan itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru akan membantu menggeliatkan ekonomi.

Suharso mengklaim pembangunan ibu kota baru tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja dan material sehingga akan mendorong pelaku industri bergerak.

Baca Juga: Duel Persib vs Persebaya Babak 8 Besar Piala Menpora Digelar di Stadion Si Jalak Harupat?

"Ini kan membangkitkan backward linkages ke belakang. Industri yang tadinya bergerak di bawah kapasitas bergerak ke kapasitas efektifnya dan mendorong purcashe manager index naik," jelas Suharso dikutip dari Antara, Rabu, 7 April 2021.

Selanjutnya ia mencontohkan efek domino dari pembangunan IKN terhadap perekonomian tanah air dengan kegiatan haji yang melibatkan banyak pihak.

"Kita sudah punya pengalaman mengelola 200 ribu orang (saat haji), tapi kan tempat tinggal sudah ada, yang mau dituju sudah ada, sedangkan IKN yang mau dituju belum ada itu harus diadakan," jelasnya.

Suharso juga mengatakan, pembangunan IKN adalah lahan baru bagi pengusaha yang sebelumnya telah terdampak oleh Covid-19.

Baca Juga: Menhub Prediksi 81 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran, Tapi...

Masih berkaitan dengan pembangunan Ibu Kota, pandangan berbeda justru datang dari Rektor Universitas Ibnu Chaldun.

Ia menyoroti pemindahan Ibu Kota yang disebutnya 99% pembiayaan dilakukan oleh swasta.

"Pindah ibu kota negara. Pembangunannya menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, 99% dibiayai swasta," ujarnya Rabu, 7 April 2021 melalui Twitter pribadinya @musniumar.

Baca Juga: Unjani Angkat Sumpah 24 Lulusan Dokter Baru

Selanjutnya, ia mempertanyakan bagaimana sistem pengembalian pembiayaan swasta yang mencapai Rp446 triliun untuk pembangunan Ibu Kota baru tersebut.

"Bagaimana pengembalian biaya pembangunan ibukota negara sekitar Rp446 triliun yang dibangun swasta?, apa ada makan siang gratis?," tanyanya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler