Jokowi Teken Kepres Tagih Rp 108 T dari BLBI, Rocky Gerung: Ikan Besar Lolos, Ikan Kecil Ditangkap Satgas

10 April 2021, 10:53 WIB
Rocky Gerung kritisi pembentukan Satgas terkait BLBI. /Pikiran-Rakyat//Pikiran-Rakyat

GALAMEDIA – Kasus BLBI Sjamsul Nursalim masih menjadi perbincangan hangat hingga saat ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun membuat Keputusan Presiden untuk menagih hutang BLBI sebesar Rp 108 triliun.

Bahkan, Jokowi membentuk Satgas untuk masalah ini. Hal ini pun dibahas oleh Rocky Gerung dalam Youtubenya berjudul "BENTUK DEBT COLLECTOR BLBI. DI ISTANA SEDANG SALING AMPUTASI".

Baca Juga: Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmadja : PP Nomor 43 Tahun 2021 Dapat Atasi Masalah Tata Ruang

Rocky berpendapat jika sudah dibentuk satgas, berarti ada hal yang urgensi.

"Kalau ada satgas yang dibentuk itu artinya ada urgensi tuh, dan kita seolah-olah dihadapkan pada semacam diorientasi di dalam membaca isi dari Kepres itu tuh," kata Rocky membuka video.

Rocky berpendapat bahwa ada hal aneh, karena Sjamsul Nursalim sudah dilepaskan hukum, namun, kenapa ada Satgas yang ditugaskan untuk menagihnya.

"Karena kita baru saja tau bahwa salah seorang yang bermasalah dengan BLBI, Sjamsul Nursalim itu di, ya sebetulnya dilepaskan dari tuntutan hukum tuh," ucap Rocky.

"Jadi orang menanggap bahwa setelah kasus BLBI Sjamsul Nursalim dilepaskan, kenapa sekarang muncul satgas untuk menagih tuh," sambung Rocky.

Baca Juga: Komunis Kian Dekat? Amien Rais Tuding Rezim Jokowi Jauh dari Pancasila

Rocky berpendapat bahwa secara politik Kepres Satgas ini sudah disiapkan sebelum pembebasan Sjamsul Nursalim.

"Sebetulnya, secara times series, peristiwa lepasnya Sjamsul Nursalim kemudian diikuti oleh Kepres Satgas," menurut Rocky.

"Tapi saya menganggap secara politik, Kepres ini sudah disiapkan terlebih dahulu baru peristiwa pembebasan tuh, jadi memang di dalam kecurigaan akademis saya ada upaya untuk melepaskan Sjamsul Nursalim," jelas Rocky.

Rocky menilai bahwa ada aspek-aspek yang mempengaruhi hal ini terjadi, yaitu aspek kekuasaan Sjamsul Nursalim.

"Pasti bukan karena aspek hukumnya, tapi karena aspek kekuasaan yang besar, jadi dari awal memang mau dicari-cari atau diusut ulang, mereka yang membandel soal BLBI yang terus menerus jadi beban anggaran negara karena ada di situ terus, negara harus bayar terus, sehingga banyak yang panik itu," papar Rocky.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Memakai Tas Mewah Pemberian Atta Halilintar, Harganya Benar-benar Fantastis!!

Rocky menilai bahwa ada sebagian orang yang panik karena akan ada konglomerat yang terbongkar.

"Kalau semua diambil akan terbongkar konglomerat-konglomerat tertentu yang memang dekat dengan kekuasaan, maka dicari lah akal gitu, ‘oke kita akan sapu semua, tapi untuk beberapa harus dipastikan tidak akan terjaring’ gitu," tandasnya.

Menurut Rocky, dibuatlah ‘jaring’ besar yang membuat konglomerat besar lolos dan yang kecil tertangkap.

"Jadi dibuat jaring yang bagian kanannya bolongnya gede, sehingga ikan besar itu justru lolos dulu, baru ikan kecil ditangkap itu oleh Satgas BLBI," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler