16 April HUT ke-69 Kopassus, Berikut Sejarah Kopassus yang Gerakannya Disorot Dunia!

16 April 2021, 07:02 WIB
Detasemen Kawal Khusus Kementerian RI melakukan latihan menembak dan koreksi senjata yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Latihan Kopassus, Batujajar dimulai dari tanggal 27 Januari 2021 /Humas Pindad/

 

 

GALAMEDIA – Hari ini, 16 April merupakan hari ulang tahun Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang ke-69 tahun. Dalam perjalanannya, Korps Baret Merah ini mencatatkan sejarah panjang sejak pembentukannya pada tahun 1952.

Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Dikutip melalui berbagai sumber, berikut sejarah lahirnya Kopassus di Indonesia.

Sejarah kelahiran Kopassus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada Juli 1950, timbul pemberontakan di wilayah Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan).

Baca Juga: Gol Cepat Cavani dan Gol Bunuh Diri Vallejo Bawa MU Akan Hadapi AS Roma di Semifinal

Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima Tentara Teritorium III Kolonel AE Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.

Operasi ini memang berhasil menumpas gerakan pemberontakan. Sayangnya walaupun berhasil ternyata banyak korban berjatuhan dari pihak TNI saat melakukan operasi pemberantasan ini.

Setelah dikaji, ternyata dalam beberapa pertempuran, musuh dengan kekuatan yang relatif lebih kecil sering kali mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar.

Baca Juga: Siklon Surigae Mulai Menjauhi Indonesia, BMKG Tetap Keluarkan Peringatan Ini

Lalu apa penyebabnya ya? Hal ini ternyata bukan hanya disebabkan semangat anggota pasukan musuh yang lebih tinggi atau perlengkapan yang lebih lengkap. Namun, juga taktik dan pengalaman tempur yang baik didukung kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.

Peristiwa inilah yang akhirnya mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk memelopori pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang beragam bebannya.

Namun, cita-cita Letkol Slamet Riyadi ini tidak dapat diwujudkannya karena beliau gugur pada salah satu pertempuran. Cita-cita luhur ini kemudian dilanjutkan oleh Kolonel AE Kawilarang.

Baca Juga: Bubarkan Massa Demontran Pekerja Medis, Pasukan Keamanan Myanmar Keluarkan Tembakan

Hingga akhirnya, lewat Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial (TT) III No 55/Inst/PDS/52 pada 16 April 1952, terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal dari Korps Baret Merah (Kopassus).

Sebagai komandan pertamanya dipercayakan kepada Mayor Mochammad Idjon Djanbi, selaku mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen serta memiliki pengalaman bertempur dalam perang dunia ke-2.

Satuan ini juga beberapa kali mengalami perubahan nama, di antaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada tahun 1953. Kemudian Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1952, dan selanjutnya pada tahun 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dengan menambah kualifikasi para kepada setiap prajuritnya.

Baca Juga: Larangan Warung Nasi Buka di Siang Hari, Kemenag Memandang Kebijakan yang Berlebihan

Lalu, satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (Puspassus) TNI AD pada 1966. Berikutnya pada 1971, nama satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).

Akhirnya pada 1985, satuan ini baru mendapatkan nama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang hingga saat ini tidak mengalami perubahan lagi.

Setelah beberapa kali mengalami perubahan dalam organisasi, sesuai Surat Panglima TNI Nomor: B/563-08/05/06/SRU tanggal 23 Maret 2001, struktur organisasi Kopassus saat ini terdiri dari di beberapa wilayah Indonesia.

Pertama, Makopassus, berkedudukan di Cijantung, Sesanti Pataka Kopassus adalah Tribuana Chandraca Satya Dharma

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 April 2021: Romantis! Al Bujuk Rayu Andin, Ricky Murka Sebab Rafael Mengkhianatinya

Kedua, Pusdiklatpassus, berkedudukan di Batujajar dengan Sesanti Sempana Tri Yudha Sakti.

Ketiga, Grup 1 Kopassus, berkedudukan di Serang dengan Sesanti Dhuaja Eka Wastu Baladika.

Keempat, Grup 2 Kopassus, berkedudukan di Solo dengan Sesanti Dhuaja Dwi Dharma Birawa Yudha.

Kelima, Grup 3 Kopassus, berkedudukan di Cijantung dengan Sesanti Dhuaja Catur Kottaman Wira Naraca Byuha.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 April 2021: Al Geram dengan Sikap Nino, Andin Kembali Kena Serangan Panik

Keenam, Satuan 81 Kopassus berkedudukan di Cijantung dengan Sesanti Dhuaja Siap Setia Berani.

Salah satu gerakan Kopassus yakni penyelamatan pembajakan maskapai Garuda di Thailand pada 28 Maret 1981 pernah disorot oleh dunia. Operasi penyelamatan ini disebut-sebut lebih heroik dibanding operasi Entebbe (misi menyelamatan yang dilakukan oleh Sayeret Matkal yakni pasukan komando Israel).

Nah itulah sejarah singkat terbentuknya Kopassus. Selamat ulang tahun ke-69 Kopassus Indonesia! Kopassus: Berani, Benar, Berhasil. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler