Polemik Kamus Sejarah, Rocky Gerung : Itu Kamus Sejarah Komunisme!

24 April 2021, 14:48 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari soal kamus sejarah. /Tangkap layar YouTube Rocky Gerung Official.

GALAMEDIA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengunjungi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengklarifikasi sekaligus meminta maaf.

Namun, PKB menilai permintaan maaf Nadiem itu hanya suaka politik agar tak dicopot Presiden Jokowi jika tak diikuti evaluasi.

Menanggapi persoalan Kamus Sejarah ini, Rocky Gerung kembali menyampaikan pandangannya melalui Youtube Rocky Gerung Official berjudul " MEGAWATI INGIN MEMBESAR-BESARKAN KEJAYAAN BUNG KARNO!".

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 April 2021: Andin Dengar Pembicaraan Elsa dan Ricky di Rumah Sakit

"Maaf itu kan pengakuan kesalahan personal dan kamus itu bukan urusan personal, itu ada tim dan researcher, dan tentu ada prove leader di (proses) terakhir tuh," ujar Rocky.

Rocky menjelaskan bahwa masalah bisa saja akan terjadi lagi dan orang sudah menanggap tidak mungkin kesalahan terus dilakukan, pasti ada unsur kesengajaan di dalamnya.

"Maaf oke, apalagi bulan suci Ramadhan, tapi masalah ini adalah masalah yang laten, karena dia laten sifatnya, maka setiap saat dia bisa berulang lagi tuh," terangnya.

Seperti yang publik ketahui, kesalahan yang terjadi selama periode Nadiem menjabat sebagai Mendikbud memang sudah terjadi beberapa kali.

Dimulai dari hilangnya frasa agama, PP yang diralat, dan Kamus Sejarah yang baru-baru ini heboh.

Baca Juga: Larangan Mudik, Polisi Sekat Kendaraan dari Luar Kota dan Kabupaten Bandung di Pintu Keluar Tol Cileunyi

Kemudian tak lama beredar 10 organisasi tokoh di Kamus Sejarah Jilid 1. Melalui data itu menyebutkan bahwa tokoh PNI ada 14 orang, Budi Utomo 9 orang, PKI 8 orang, 5 orang Indonesia Muda, Muhammadiyah, PETA, Serikat Islam, dan 4 orang NU, Partai Masyumi, dan Perhimpunan Indonesia.

Rocky memaparkan bahwa dilihat dari data yang beredar maka kamus ini adalah Kamus Sejarah Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme).

"Terlihat langsung dari data itu tanpa kita mencurigai, udah terlihat bahwa itu adalah Kamus Nasakom," kata Rocky sambil tertawa.

Rocky menuturkan bahwa buku ini sudah terlihat arah dan desainnya yakni mau memperlihatkan Sukarnoisme lah yang boleh mengatur arah ideologi di Indonesia.

Baca Juga: RESMI! Mudik Dilarang Mulai Sabtu 24 April sampai 22 Mei 2021, Hari Ini Petugas Putarbalikan 320 Kendaraan

"Jadi kamus ini itu adalah pasal terakhir yang akhirnya membentuk badannya, jadi potongan terakhir yang kemudian terhubung lalu orang lihat ‘oh ternyata gak kebetulan dan ada desainnya’ tuh," imbuhnya.

"Gimana desainnya? Mulailah orang bongkar dari sejak Nawacita lalu pembentukan BPIP lalu hari lahir Pancasila, (dan lainnya)," lanjut Rocky.

"Jadi garisnya akhirnya terlihat itu, bagi sejarawan dengan mudah dia lihat bahwa memang ada semacam regrouping dalam politik kita untuk memastikan bahwa hanya nasionalisme atau sukarnoisme yang boleh mengatur arah ideologi," terangnya.

Oleh karena itu, papar Rocky, yang muncul adalah reaksi umat Muslim.

Baca Juga: Digitalisasi Adalah Kewajiban, Ridwan Kamil: Tak Ada Kehidupan yang Tak Bisa Disentuh oleh Digital

"Dan itu kemudian menimbulkan reaksi pada masyarakat dan politik Muslim, dan kemudian polaritas nya makin tajam karena mulai ada pembicaraan tentang poros partai Islam," katanya.

Hal ini yang membuat keadaan semakin tegang dan Jokowi pun tak bisa berkata-kata.

"Itu yang justru menegangkan keadaan dan sampai sekarang Presiden Jokowi gak bisa ngomong karena dia gak ngerti sejarah, nah karena presiden gak ngomong, maka orang bikin analisa lagi bahwa presiden hanya jadi boneka yang disuruh oleh kekuatan yang lebih besar," jelasnya.

Lalu hal ini terkait dengan Megawati yang sebelumnya meminta Nadiem mengubah sejarah.

"Lalu orang kaitkan lagi dengan Megawati yang menyuruh Nadiem untuk mengubah pelajaran sejarah, kira-kira begitu, jadi sempurnalah pasal itu tadi, mozaiknya akhirnya terlihat," lanjutnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler