Dulu Hina SBY, Kini Fadjroel Rachman Termakan Omongannya Sendiri, Politisi Demokrat: Utangnya Sudah Menggunung

25 April 2021, 20:23 WIB
Fadjroel Rachman, juru bicara presiden Jokowi termakan omongannya sendiri. /Instagram.com @fadjroelrachman/

GALAMEDIA – Politisi Partai Demokrat, Soetoyo menyebut, BUMN di era pemerintahan Jokowi sudah memiliki utang yang menggunung dan melebihi batas.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan besarnya utang 2 raksasa BUMN hingga akhir Maret 2021 sebesar Rp 91,76 triliun untuk Waskita Karya dan Rp 34,9 triliun untuk Adhi Karya.

“BUMN Karya utangnya sudah menggunung, melebihi batas terutama Waskita Karya dan Adhi Karya,” ujar Soetoyo yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @soeyoto1, Minggu 25 April 2021.

Menariknya, Juru Bicara (Jubir) Kepresidenan, Fadjroel Rachman pernah menjabat sebagai orang penting di Waskita Karya dan Adhi Karya yakni sebagai komisaris.

Baca Juga: Update Terbaru! KRI Nanggala 402 Terbelah Menjadi 3 Bagian

“Anehnya, 2 Raksasa BUMN itu komisarisnya pernah dijabat orang yang sama yaitu Fadjroel Rachman,” ungkap Soetoyo.

Berdasarkan pengamatannya, Fadjroel Rachman menjabat sebagai komisaris Adhi Karya dari 2015 hingga 2020.

Kemudian Fadjroel Rachman menjabat sebagai komisaris Waskita Karya dari 2020 hingga sekarang.

“Adhi Karya 2015 – 2020. Waskita Karya 2020 sampai sekarang,” kata Soetoyo.

Baca Juga: Komisi IV DPRD Jawa Barat Meminta Pengelolaan Jalan di Jabar Dapat Tiru Pemprov DKI Jakarta

Melihat fenomena tersebut, Soetoyo menyebut, Fadjroel Rachman sebagai sosok yang tidak konsisten dengan apa yang dilontarkan dulu ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) perihal utang pemerintah.

“Fadjroel itu katanya anti utang?,” pungkasnya.

Sebelumnya telah diberitakan, Fadjroel Rachman menyebut pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden SBY sebagai pengguna utang yang ugal-ugalan.

Baca Juga: Panglima TNI: 53 Awak Kapal KRI Nanggala 402 Dinyatakan Gugur

Oleh karena itu, Fadjroel Rachman ingin mengawal pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi untuk tidak menggunakan utang dalam penyelenggaraan negaranya.

Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya yang diunggah pada 10 September 2014. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler