Presiden Joko Widodo Sampaikan Terima Kasih pada Negara yang Membantu Pencarian KRI Nanggala 402

26 April 2021, 16:43 WIB
Presiden Jokowi saat memberi keterangan pers di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Senin 26 April 2021./Foto: BPMI Setpres/ /

GALAMEDIA - Pencarian KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali dibantu oleh beberapa negara sahabat.

Negara-negara yang membantu yaitu Amerika Serikat, Australia, India, dan Singapura.

Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih kepada negara tersebut karena telah membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala 402.

"Terima kasih, penghargaan juga saya sampaikan atas bantuan negara-negara sahabat atas upaya dan kerja keras dalam pencairan KRI Nanggala," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, dikutip Galamedia dari Antara pada Senin 26 April 2021.

Baca Juga: Genap Berusia 22 Tahun, Ini Perjalanan Karier Aktris Ranty Maria

Terdapat beberapa negara yang mengirimkan bantuan untuk mencari KRI Nanggala 402 setelah pemerintah melakukan permintaan bantuan ke International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO).

Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM), mengirim MV Mega Bakti pada Kamis 22 April 2021. Kapal tersebut dirancang sebagai kapal pendukung permukaan untuk penyelamatan kapal selam.

Pemerintah Singapura, mengirimkan MV Swift Rescue yang mampu berada di laut selama 4 minggu. MV Swift Rescue dilengkapi dengan kapal selam Deep Search and Rescue Six (DASR 6).

DSAR 6 mampu terjun ratusan meter ke kedalaman air, menempelkan tubuhnya ke kapal selam yang lumpuh, menyelamatkan penumpang dan membawa mereka kembali ke kapal.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Lantik Dua Kepala Daerah, Bandung dan Tasikmayala Punya Bupati Definitif

Pemerintah Australia mengirimkan dua kapal perang yakni kapal HMAS Ballarat dan HMAS Sirius. HMAS Ballarat merupakan kapal jenis fregat kelas Anzac dilengkapi dengan kemampuan sonar dan helikopter MH-60R di atas kapal.

Sedangkan kapal pendukung Sirius dapat mengisi ulang kapal dengan bahan bakar, air, dan persediaan pada siang dan malam hari.

Selanjutnya Amerika Serikat mengirimkan pesawat P-8 Poseidon. Pesawat itu dilengkapi dengan Magnetic Anomaly Detector (MAD) untuk memantau medan magnet di bumi di bawah laut, termasuk mampu mengungkap lokasi kapal selam.

Kemudian India mengirimkan Deep Submergence Rescue Vessel (DSRV). Sistem DSRV India dapat mendeteksi kapal selam hingga 1.000 meter di kedalaman laut dengan kemampuan Side Scan Sonar (SSS) dan Remotely Operated Vehicle (ROV).

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 26 April 2021: Tak Terima Nana Ditampar, Dewa Maki Livia dan Roni

MV Swift Rescue milik Singapura dengan alat deteksi bawah laut (ROV) pada pukul 09.04 WITA akhirnya mendapat kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik Lintang Selatan, 114 derajat 51 menit 20 detik Bujur Timur yang mengidentifikasi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter yang kondisinya sudah terbelah menjadi tiga bagian.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal selam KRI Nanggala 402 yang membawa 53 awak kapal hilang kontak sejak Rabu 21 April 2021 di perairan Utara Pulau Bali saat akan melaksanakan latihan menembak torpedo.

Baca Juga: Yan Harahap Beberkan Bukti Kekuatan Alutsista di Era SBY: Ini SBY, Bukan Jokowi!

Pada Minggu 25 April 2021, KRI Nanggala 402 akhirnya dinyatakan tenggelam. Hal itu diperkuat dengan penemuan bukti-bukti otentik setelah dilakukan pemindaian secara akurat.

Selain itu, sejumlah 53 awak kapal KRI Nanggala 402 yang bertugas pun dinyatakan gugur dalam tugas.

Presiden Jokowi lalu menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta bintang jasa Jalasena atas dedikasi pengabdian serta pengorbanan prajurit-prajurit terbaik tersebut.

Selain itu, pemerintah juga akan menjamin pendidikan putra-putri dari keluarga prajurit KRI Nanggala hingga jenjang pendidikan S1.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler