Jelang Larangan Mudik, Tak Ada Antrean Penumpang di Stasiun Bandung

3 Mei 2021, 17:35 WIB
Pemeriksaan GeNose C19 kini hadir di 55 stasiun di seluruh Indonesia. /Twitter.com/@keretaapikita

GALAMEDIA - Jelang berlakunya larangan mudik pada 6-17 Mei 2021, tidak tampak antrean penumpang di Stasiun Bandung.

Antrean hanya terlihat di tempat pemeriksaan GeNose C19, namun masih dalam batas wajar.

Pelaksana Harian Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Bandung, M Reza Fahlepi mengatakan, hingga kini belum ada peningkatan penumpang yang signifikan, dalam penggunaan moda transportasi kereta api.

"Untuk jumlahnya masih normal. Kalau hari biasa sekitar 1.300-1.600 penumpang, sementara kalau weekend (akhir pekan) antara 2.000-2.100 penumpang," ungkapnya di Stasiun Bandung, Kec. Andir, Kota Bandung, Senin 3 Mei 2021.

Baca Juga: Resmi, Rabbit Town Bandung Wajib Bayar Denda 1M hingga Meminta Maaf Karena Terbukti Plagiat

Menurut dia, pihaknya tidak menjual tiket untuk perjalanan kereta api jarak jauh, pada rentang waktu yang telah ditentukan pemerintah. Namun, untuk perjalanan lokal Bandung Raya masih akan tetap beroperasi.

"Untuk perjalanan aglomerasi Bandung Raya masih berlaku, terutama Cicalengka dan Padalarang," ujarnya.

Disinggung terkait tiket yang telah dibeli sejak jauh hari, lanjutnya, masyarakat yang telah membeli tiket sejak jauh hari tidak perlu khawatir. Selama mengikuti persyaratan yang ditentukan, calon penumpang akan tetap berangkat.

"Tapi untuk tanggal di larangan mudik, sudah kami tutup, kecuali ada pemberitahuan yang baru lagi," katanya.

Baca Juga: Hardiknas 2021, Jabar Luncurkan Tiga Inovasi Pendidikan

Walau di tempat pemeriksaan GeNose C19 cukup ramai, protokol kesehatan tetap terjaga dengan adanya petugas yang mengawasi.

"Satu hari mungkin ada 100-300 penumpang yang lakukan tes GeNose, dan ini masih normal," ucapnya.

Sementara itu, pemandangan berbeda terlihat di tempat pemeriksaan tes cepat antigen. Tidak tampak antrean atau orang yang menunggu giliran untuk diperiksa.

Tarif yang lebih mahal dibandingkan GeNose membuat masyarakat mengalihkan pilihan mereka.

"Untuk tes antigen ada penurunan. Sekarang paling banyak sekitar 20 orang perharinya," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler