GALAMEDIA - Perayaan Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah/2021 yang tinggal menghitung hari, membuat warga terus menyerbu pusat perbelanjaan. Mereka kebanyakan memburu baju baru untuk kebutuhan Lebaran.
Bukan hanya pusat perbelanjaan seperti toko yang diserbu masyarakat, melainkan pasar kaget pun mulai ramai dikunjungi warga.
Seperti yang terpantau di pasar kaget di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Selasa 4 Mei 2021. Para pengunjung tampak memadati berbagai lapak pedagang yang mayoritas menjual berbagai jenis pakaian.
Baca Juga: Indonesia di Ambang Bangkrut seperti Yunani, Jokowi Diminta Belajar dari SBY Soal Penanganan Utang
Mereka tampak asyik melakukan tawar menawar hingga transaksi. Ada sejumlah alasan yang membuat pasar kaget diserbu masyarakat untuk membeli berbagai kebutuhan masyarakat.
"Iya karena harganya lebih murah daripada di toko, jadi lebih baik belanja di sini aja," ujar Feronika (40), salah seorang pengunjung.
Ia mengaku tengah mencari kebutuhan untuk lebaran. Seperti pakaian untuk suami dan anak-anaknya. Maka dengan adanya pasar kaget ini, warga setempat merasa sangat terbantu.
Baca Juga: Deretan Pertanyaan Janggal Tes Kebangsaan Pegawai KPK: Dari Habib Rizieq Hingga Keyakinan
"Tadi udah beli baju gamis buat suami. Ini lagi nyari buat anak," ucapnya.
Debi Novita (57), salah seorang pedagang menuturkan, pakaian yang dijualnya di pasar kaget ini memang mengejar segmentasi masyarakat menengah ke bawah dengan harga terjangkau.
"Paling murah itu saya jual Rp 50 ribu, dan paling mahal Rp 200 ribu," ujarnya.
Dikatakannya, pengunjung memang mulai ramai menjelang lebaran tahun ini. Namun, kata dia, puncak kebiasaan belanja masyarakat diprediksi baru akan terjadi akhir pekan ini.
Baca Juga: Alhamdulillah, Stok Pangan di Cimahi Jelang Idulfitri Dipastikan Mencukupi
"Hari ini mulai rame. Tapi kemungkinan puncaknya nanti hari Minggu," ucap Debi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengingatkan masyarakat jangan terlalu terlena ketika berbelanja, sehingga abai terhadap protokol kesehatan Covid-19.
"Saya tekankan kembali, jangan lupakan 3M. Masker jangan sampai dilepas. Jadi biar imbang antara pemulihan ekonomi dengan kesehatan," tegasnya.***