Disdik Cimahi dan Satgas Covid-19 Akan Awasi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

24 Mei 2021, 15:31 WIB
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka. /PIXABAY/Alexandra_Koch //Rizqi Arie /

GALAMEDIA - Karena masih pandemi Covid-19, sebelum melaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Disdik Cimahi akan melakukan Simulasi.

Tidak itu saja, dalam pelaksanaan PTM, Disdik Cimahi dan Satgas Covid-19 kelurahan akan melakukan pengawasan.

"Dalam kegiatan nanti, tetap akan menerapkan prokes ketat. Jika saat simulasi muncul penularan di lembaga pendidikan, maka akan dihentikan dan ditindaklanjuti secara medis untuk menekan penyebaran Covid-19," jelas Kepala Disdik Kota Cimahi, Harjono.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung Fluktuatif

Menurut Harjono, simulasi PTM bagian dari persiapan PTM masa transisi selama 2 bulan pada tahun akademik 2021/2022 yang berlangsung mulai 19 Juli 2021.

"Selesai masa transisi akan dilakukan evaluasi lagi sebelum memasuki adaptasi kebiasaan baru (AKB) pembelajaran pada masa pandemi, sambil menunggu kebijakan nasional lebih lanjut," tuturnya.

Sementara berdasarkan hasil verifikasi kesiapan Disdik Kota Cimahi, dari total sekitar 400 TK/PAUD, hanya sekitar 27 sekolah saja yang akan ikut simulasi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tak Diundang Puan, Ferdinand Hutahaean: Anggap Sedang Beri Pendidikan

Sementara untuk jenjang SD ada 102 dari 116 sekolah, dan jenjang SMP ada 38 dari total 45 sekolah.

"Sekolah yang sudah diseleksi yakni sudah memenuhi syarat, orang tua sudah mengizinkan, komite sudah mengizinkan. Dan memang tidak semuanya lolos verifikasi," ujar Harjono.

Simulasi PTM akan dilaksanakan selama sepekan, terhitung sejak 24, 25, 27, 28, 29, dan 31 Mei mendatang. Simulasi akan dilakukan dalam tiga segmen dari mulai Utara, Tengah, dan Selatan.

Baca Juga: Genap 500 Hari Menghilang, Yos Nggarang Sebut Harun Masiku 'Kos Dada Kanan', Apa Maksudnya Ya?

"Misalnya besok itu wilayah Utara untuk PAUD/TK, tengah SD, dan Selatan SMP," ujar Harjono.

Bagi sekolah yang tidak ikut dalam simulasi PTM gelombang pertama ini, diberikan kesempatan untuk memenuhi persyaratan. Nantinya akan dilaksanakan verifikasi berikutnya.

"Nanti kita evaluasi lagi. Pokoknya sampai Juli itu harus sudah siap," ucapnya.

Baca Juga: Genap 500 Hari Menghilang, Yos Nggarang Sebut Harun Masiku Bersembunyi di 'Kos Dada Kanan'

Aturan simulasi akan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Salah satunya yang mengatur peserta uji coba nanti, dimana setiap sekolah hanya diperbolehkan menampung 50 persen siswa.

"Tapi berbeda bagi sekolah yang siswanya banyak. Contohnya, SD Cipageran kan ada 1.800 orang, kalau 50 persen berarti kan 900 orang, masih banyak. Berarti dikurangi hanya 20 persen saja," beber Harjono.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler