Remaja Perempuan Harus Terus Diedukasi Soal Menarke

27 Mei 2021, 17:09 WIB
Edukasi manajemen kebersihan menstruasi yang digelar secara daring dengan tema "WiSTEM2D Talk: Let’s Start the Conversation About Menstruation!". /istimewa /

GALAMEDIA - Pemahaman remaja perempuan terkait menstruasi pertama (manarke) harus ditingkatkan. Saat ini, baru 63 persen remaja perempuan yang memahami apa yang terjadi ketika menarke dan hanya 55 persen yang merasa siap.

Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, kaum perempuan Indonesia yang berada di kelompok usia 10-14 tahun, di mana mayoritas remaja perempuan mengalami menstruasi pertama (menarke) sekitar 11,5 juta.

Tak hanya itu, kesadaran mereka akan perilaku hidup bersih dan sehat saat menstruasi juga masih relatif rendah.

Tercatat, ada 1 dari 2 remaja perempuan yang tidak mengganti pembalut mereka setiap 4-8 jam serta tidak mencuci tangan mereka dengan sabun sebelum dan sesudah menggantinya.

Baca Juga: Divonis Denda Rp 20 Juta, Begini Reaksi Habib Rizieq Shihab di Persidangan

Melihat kondisi ini, PT Johnson & Johnson Indonesia (Johnson & Johnson Indonesia) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) memberikan edukasi manajemen kebersihan
menstruasi kepada 200 remaja perempuan, 10 orang tua, dan 20 guru dari Jakarta dan Bandung secara daring dengan tema "WiSTEM2D Talk: Let’s Start the Conversation About Menstruation!".

Edukasi ini juga digelar untuk memperingati Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia (World’s Menstrual Hygiene Day) setiap tanggal 28 Mei.

Country Leader of Communications and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne mengungkapkan, WiSTEM2D Talk dihadirkan untuk menyediakan wawasan berbasis sains yang dapat menjawab berbagai keraguan remaja perempuan seputar manajemen kebersihan menstruasi.

Diharapkan, 200 remaja perempuan yang mengikuti kegiatan tersebut dapat menjadi duta kebersihan menstruasi dengan membagikan pengetahuan yang telah diperoleh kepada kaum perempuan lainnya di lingkungan terdekat mereka.

Baca Juga: Kisruh TWK KPK, Sujanarko: Ini Mirip dengan Zaman PKI

"Hal ini selaras dengan keyakinan kami bahwa kaum perempuan dapat menjadi katalisator untuk mewujudkan individu, komunitas, dan dunia yang lebih sehat," ungkap Devy dikutip dari rilis yang diterima galamedianews, Kamis, 27 Mei 2021.

Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia, Natalia Soebagjo menambahkan, menstruasi belum menjadi isu yang lumrah dibicarakan oleh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 mengindikasikan 1 dari 5 remaja perempuan tidak pernah berdiskusi seputar menstruasi dengan orang dewasa sebelum mengalami menarke.

Selain itu, ungkapnya, 41 persen remaja perempuan memilih untuk merahasiakan bila sedang menstruasi guna menghindari rasa malu dan takut terhadap orang lain di sekolah, terutama remaja laki-laki.

Baca Juga: Link Streaming Badai Pasti Berlalu, 27 Mei 2021: Leo Ungkap Kebusukan Helmi ke Pa Dicky

Bahkan, hal ini menjadi salah satu alasan yang menyebabkan 1 dari 6 remaja perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih pada saat mereka sedang menstruasi.

"Pengetahuan yang kurang memadai mengenai menstruasi telah membatasi partisipasi dan prestasi remaja perempuan di sekolah," kata Natalia.

Oleh karena itu, ujarnya, edukasi manajemen kebersihan menstruasi perlu digalakkan guna memberikan kepercayaan diri bagi mereka.

Harapannya, hal itu bisa mendobrak batasan yang ada serta memiliki peluang tanpa batas dalam mencapai potensi diri yang terbaik.

Baca Juga: Habib Rizieq Divonis Denda Rp 20 Juta, Sebelumnya Jaksa Menuntut Hukuman 10 Bulan Penjara

"Kami juga berharap kegiatan ini menginspirasi para orang tua dan guru untuk mulai aktif membuka komunikasi mengenai menstruasi di lingkup keluarga, sekolah, bahkan komunitas," tuturnya.

"Serta dapat membantu pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dalam hal kesehatan yang baik dan kesejahteraan dan kesetaraan gender. Kami menantikan kolaborasi berdampak selanjutnya dengan Johnson & Johnson Indonesia dalam mempersiapkan kaum perempuan muda untuk berhasil di masa depan," ujar Natalia.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler