Kota Bandung Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka Secara Terbatas dengan Terapkan Protokol Kesehatan

28 Mei 2021, 21:46 WIB
Ilustrasi pembelajaran tatap muka. /Diskominfo Garut

GALAMEDIA - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung bersiap untuk melaksanakan kembali kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas mulai Juli 2021.

Pada pelaksanaannya nanti, PTM akan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Saat ini Dinas Pendidikan Kota Bandung sedang mempersiapkan sekolah-sekolah yang mengajukan diri dan layak untuk melakukan PTM (pembelajaran tatap muka)," ujar
Kepala Disdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 28 Mei 2021.

"Tidak semua sekolah mampu memenuhi standar pelaksanaan PTM sesuai SKB Empat Menteri," tambahnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 Mei 2021 Al Beri Tau Nino soal Rahasia Elsa!

Sebelum melaksanakan kembali PTM secara terbatas, Disdik akan melakukan sejumlah langkah. Mulai dari menggelar rapat pimpinan dan melakukan pembahasan dengan pemangku kepentingan terkait.

Kemudian melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait, dan mengecek kesiapan sekolah.

"Disdik, aparatur kewilayahan, puskesmas setempat, Dinkes, dan Satgas Covid-19 di kewilayahan akan melakukan monitoring sesuai instrumen kesiapan," terangnya.

"Kalau hasil monitoring dan evaluasinya sekolah tersebut belum siap, maka belum bisa melakukan PTM terbatas," imbuh Hikmat.

Baca Juga: Pembangunan Bukit Algoritma Libatkan Kontribusi Masyarakat

Ia menekankan bahwa sekolah yang belum memenuhi persyaratan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas, tenaga pendidik serta sarana dan prasarana pendukungnya belum siap, tidak boleh memaksakan diri untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Bisa mulai pada Agustus atau bulan-bulan berikutnya setelah sarpras dan standar pelaksanaan PTM terpenuhi. Jadi, jangan dipaksakan karena yang utama adalah keselamatan anak," tuturnya.

Untuk bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka, sekolah antara lain harus memiliki sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, disinfektan, cairan pembersih tangan, dan alat ukur suhu tubuh.

Baca Juga: Liverpool Keluarkan Rp 730 Miliar Boyong Ibrahima Konate ke Anfield

Selain itu, sekolah harus membentuk satuan tugas penanganan Covid-19, menyiapkan rancangan kegiatan pembelajaran secara tatap muka, dan menyosialisasikan protokol pelaksanaan pembelajaran tatap muka ke seluruh warga sekolah dan orang tua siswa.

"Tentu saja semua pihak harus menerapkan protokol kesehatan 5M, seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ini sebagai upaya untuk saling menjaga satu sama lain," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler