Capaian Baru 32 Persen, Vaksinasi Lansia di Bandung Terus Digeber

1 Juni 2021, 12:09 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 kepada lansia./Humas Pemkab Bandung /

GALAMEDIA - Program vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung masih belum berjalan mulus. Sampai saat ini, capaian vaksinasi baru 32 persen.

Mempercepat target vaksinasi covid-19 untuk para lansia, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menginstruksikan kewilayahan agar dapat melakukan "jemput bola".

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana membenarkan, dari target 100 persen vaksinasi untuk lansia, Kota Bandung baru bisa melaksanakan sekitar 32 persen. Hal itu dikarenakan lansia membutuhkan treatment khusus.

"Karena (lansia) tidak serta merta mau, tapi bisa juga. Karena kemarin cukup banyak, yang bersangkutan mau tapi ternyata punya komorbid yang harus dinormalkan dahulu dalam jangka waktu tertentu, tidak bisa dalam waktu singkat," terang Yana.

Baca Juga: Siap Beri Pelajaran Penyebar Fitnah Donasi Palestina, UAH Banjir Dukungan

Ia pada Sabtu, 29 Mei 2021 lalu menyempatkan diri meninjau pelaksanaan Vaksinasi Dosis 2 bagi para PTK se Wilayah Kecamatan Sukasari di SMAN 15 Bandung, Jalan Sarimanis I, Sarijadi, Kota Bandung.

Yana kemudian memperjelas maksud soal kondisi lansia dalam menghadapi vaksinasi Covid-19.

"Misalkan dia punya gula darah yang tinggi atau tekanan darah yang tinggi. Secara aturan tidak boleh divaksin. Itu yang membuat proses vaksinasi kepada lansia ini tidak tidak secepat kepada sasaran sasaran lain," ungkapnya.

Yana mengaku telah berdiskusi dengan Dinas terkait dan Kewilayahan untuk melakukan proses "jemput bola" pada pelaksanaan vaksinasi untuk lansia, agar dapat mempercepat target 100 persen.

Baca Juga: Ingat! Jabar Siaga 1 Covid-19 Lho, Jangan Lupakan Prokes

"Jadi di kewilayahan, misalkan satu kelurahan ada 20 atau 30 lansia, di satu tempat kita siapkan juga untuk pascanya. Karena memang lansia punya risiko yang jauh lebih tinggi sehingga kita minta UGD Mini," katanya.

"Mudah-mudahan memang tidak dipakai, tapi kita harus mempersiapkan. Karena lansia itu punya risiko yang jauh lebih tinggi dibanding bukan lansia," tandasnya.

Salah satu kecamatan yang belum mencapai target vaksinasi lansia yakni Sukasari. Camat Sukasari, Sarjani Saleh mengakui, di wilayahnya baru sekitar 30 persen lansia yang melakukan vaksinasi.

Sehingga pihaknya perlu menyisir kembali para lansia yang belum mendapat vaksinasi Covid-19.

"Kita akan turun ke lapangan, menyisir, jemput bola. Tentunya jemput bola ini bukan hanya vaksin saja, kita juga akan menyiapkan segala peralatan, tempat untuk KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), kami juga akan mengikuti teknisnya dari tim tenaga kesehatan," jelasnya.

Baca Juga: Rektor Unpas: Walaupun di Tengah Pandemi, Lulusan Unpas Harus Tetap Inovatif dan Terus Berkarya

Sarjani berharap, dengan data yang dipadukan dari Puskesmas, kewilayahan, dan data lainnya, dapat mempermudah penyisiran para lansia yang belum mendapat vaksinasi, sehingga dapat dilakukan imbauan oleh RT dan RW.

"Yang jelas saat kita bergerak, sejalan dengan data yang ada sehingga di lapangan tidak bekerja dua kali. Misal saat memberikan informasi ke satu rumah, ternyata orang tersebut sudah divaksin," ucapnya.

"Data yang sudah divaksin dan yang belum ada di Puskesmas. Nanti kita akan minta dan menyebarkannya ke Lurah, RW tahu mana saja yang belum divaksin. Kita berdayakan seperti itu mudah-mudahan program ini segera selesai, dan pandemi bisa cepat berakhir," ungkapnya.

Sementara salah seorang lansia, Eti (68) mengaku sampai sejauh ini belum mendapatkan undangan untuk vaksin. Warga Jalan Jend. Sudirman Bandung itu masih menunggu surat dari aparat kewilayahan.

"Sampai sekarang memang belum ada undangan. Kemarin kan katanya lansia memang diprioritaskan ya, tapi belum ada," singkat Eti.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler