Menag Heran Tak Dapat Kuota Haji, Luhut dan Yenny Wahid Justru Lobi Dubes Saudi, Guru Besar UI Beri Sindiran

3 Juni 2021, 16:37 WIB
Sosiolog UI Tamrin Tomagola. /Antara/Nanien Yuniar

GALAMEDIA - Kepastian terkait keberangkatan jemaah haji Indonesia 2021 telah resmi ditiadakan sesuai dengan keputusan pemerintah hari ini.

Namun demikian, ihwal pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 ini masih menyisakan polemik di kalangan masyarakat.

Bagaimana tidak, Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia terkait keberangkatan haji adalah salah satu yang penting dan di tunggu-tunggu.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Mendapat Jatah 610 Formasi Penerimaan CPNS

Sebelumnya, sebelum pengumuman kepastian ibadah haji resmi diambil pemerintah, Menteri Agama (Menag) mengaku heran Indonesia tidak memperoleh kuota haji, padahal negara lain seperti Amerika Serikat (AS) justru diizinkan.

“Kalau diurutkan, USA tertinggi jumlah kasus Covid-19 di dunia. Perancis di urutan 8, Italia urutan 9, Jerman urutan 17, sementara Indonesia di urutan 19 jumlah kasus Covid-nya,” kata Yaqut dalam keterangannya Rabu, 2 Juni 2021.

Menag pun bertanya-tanya kriteria apa yang digunakan Saudi.

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 3 Juni 2021: Dewa Terancam Dibunuh, Kevin Membabi-buta

“Penanganan Covid saya kira menjadi isu penting. Penanganan Covid di Indonesia termasuk relatif bagus. Saya belum tahu kenapa warga Indonesia masih belum diizinkan masuk ke Saudi,” kata Gus Yaqut lagi.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Yenny Wahid justru bertemu Duta Besar Arab Saudi untuk melobi keberangkatan haji.

Meski belum ada pernyataan resmi terkait pertemuan ini. Namun, dalam cuitannya Yenny Wahid meminta doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar Arab Saudi memberikan kuota haji 2021 kepada jamaah Indonesia.

Baca Juga: Haji 2021 Batal, Bagaimana Nasib Dana Haji yang Sudah Disetorkan?

"Doakan ya teman2 agar perjuangan kita untuk mendapatkan kuota haji thn 2021 bagi jamaah Indonesia bisa tercapai," tutur Yenny Wahid.

Perbedaan kedua pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Yaqut dan Luhut ini lantas mendapat tanggapan dari salah satu guru besar UI, Tamrin Tomagola.

Sosiolog itu menilai bahwa sikap menag yang mengaku heran sedangkan Luhut yang justru bertindak dengan melakukan lobi menunjukkan adanya jam terbang yang berbeda.

"Beda jam terbang tuh," kata Tamrin melalui Twitternya dikutip Galamedia Kamis, 3 Juni 2021.

Baca Juga: Sindir Menag Yaqut, Christ Wamea: Urus Haji Saja Tidak Mampu, Kalau Bicara Radikalisme Bisa 7 Tahun

Untuk diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan kembali tidak mengirim jemaah pada ibadah haji 2021.

Penundaan ini menjadi yang kedua setelah tahun lalu pemerintah juga tak mengirim jemaah karena pandemi virus corona (Covid-19).

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menag RI Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji Pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 Hijriah/2021 Masehi.

"Menetapkan pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1442 hijriah atau 2021 masehi bagi WNI yang menggunakan kuota haji Indonesia dan kuota haji lainnya," kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Kamis, 3 Juni 2021.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler