GALAMEDIA – Sekretaris Jenderal HRS Center, Haikal Hassan Baras meminta kepada semua pihak tidak tahu menahu soal data dana haji untuk diam.
Hal dimaksudkan agar persoalan ini bisa diklarifikasi langsung oleh pihak yang mempunyai data dana haji.
"Yang gak tahu, gak usah bicara. Jadi gaduh beneran. Jadi jangan salahin orang yang mempertanyakan dana haji," ucap Haikal yang dikutip Galamedia dari kanal YouTube Refly Harun, Kamis 10 Juni 2021.
Baca Juga: Tuntutan Jaksa Terbantahkan, Terdakwa Kasus RTH Dadang Suganda Merasa Didzolimi dan Dirugikan
"Maka silahkan dijawab kepada yang punya data dana haji tinggal jawab sejujurnya. Selesai, gak perlu gaduh," lanjutnya.
Haikal mengaku jika dirinya sudah mengetahui kabar pelaporannya ke pihak kepolisian atas cuitannya soal dana haji yang dihubungkan dengan Republik Rakyat China (RRC).
"Saya udah dilaporkan ke Polda gara-gara cuitan soal dana haji yang dihubungkan ke RRC. Emang gua kenyang banget dilaporin. Kepengen banget liat temen masuk penjara," tuturnya.
Menurutnya, cuitan soal dana haji yang dihubungkan ke RRC itu hanya sekedar analisa semata.
Jadi, Haikal menganggap bahwa dirinya tidak perlu dilaporkan apalagi sampai dipidanakan.
"Kalo dana haji yang dihubungkan ke RRC itu cuman analisa doang. Mana bisa sebuah analisa dipidana? Koruptor tuh dipidana," paparnya.
Di samping itu, Haikal juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah sempat mencari tahu informasi soal dana haji di Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH).
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Minta Nama Baik dan Kehormatannya Dikembalikan
Setelah itu, Haikal tiba-tiba mendapatkan argumentasi lain soal dana haji dari dua ekonom senior yakni Rizal Ramli dan Ichsanuddin Noorsy.
"Waktu itu, saya sudah sempat ke BPKH. Disana saya dijelaskan soal dana haji dan disitu saya mengiyakan. Kemudian saya mendapatkan argumentasi lain dari Bang Rizal Ramli dan Bang Ichsan (Ichsanuddin Noorsy)," tuturnya.
"Yang udah saya dengar itu baru dua orang. Jadi, saya mohon untuk yang tidak berkompeten cukup jadi pendengar mereka dulu," tandas dia.***