Penghapusan Fasilitas Kartu Kredit Direksi Pertamina Dinilai Hanya Sensasi, Ahok Didesak Mundur

17 Juni 2021, 17:43 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Cahaya Purnama alias Ahok. /Laman Facebook Basuki Cahaya Purnama/

GALAMEDIA - Penghapusan fasilitas kartu kredit direksi Pertamina oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dikritik politisi Demokrat, Syahrial Nasution.

Syahrial menganggap apa yang dilakukan Ahok sudah biasa karena saat ini menurutnya adalah musim berpolitik para pejabat BUMN.

Melalui akun Twitter pribadinya, Syahrial menilai jika penghapusan kartu kredit direksi Pertamina itu hanyalah sensasi semata.

Kader Demokrat itu mengatakan, alasan Ahok berani menghapus fasilitas kartu kredit direksi Pertamina itu dikarenakan ia telah gagal dan minim prestasi sehingga saat ini mencari sensasi.

Baca Juga: Kasus Unlawful Killing Belum Juga Diproses, Refly Harun: Ini Kasus Paling Besar dalam Pemerintahan Jokowi

"Musim berpolitik para pejabat BUMN. Karena miskin prestasi, lantas mencari sensasi," ujarnya, dikutip Galamedia, Kamis 17 Juni 2021.

Tak hanya mengkritik penghapusan fasilitas kartu kredit direksi Pertamina, Syahrial juga menyoroti perusahaan BUMN lainnya.

Ia juga menyoroti aksi penolakan terima gaji dewan komisaris Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia yang disebutnya juga merupakan sensasi.

Syahrial menilai penghapusan fasilitas kartu kredit direksi Pertamina dan aksi tolak terima gaji dewan komisaris Garuda Indonesia, menurutnya bukanlah solusi yang tepat.

Menurutnya kedua aksi yang dilakukan oleh dua perusahaan BUMN itu tidak akan mengubah nasib korporasi menjadi lebih baik.

Baca Juga: Tjahjo Kumolo Minta ASN Baca Pancasila Tiap Hari, Rocky Gerung: Sembunyi di Balik Demokratis, Padahal Otoriter

"Ekspose penghapusan fasilitas Kartu Kredit direksi di Pertamina oleh Ahok dan tolak terima gaji dewan komisaris di Garuda, itu bkn solusi, tidak merubah nasib korporasi," ungkapnya.

Selain itu, Syahrial tampak sangat geram dengan aksi yang dilakukan para petinggi dua perusahaan BUMN yang dianggapnya hanya sensasi.

Namun, alih-alih memberikan kritikan berupa solusi, Syahrial justru meminta para petinggi di kedua BUMN tersebut untuk berhenti.

"Lebih baik kalo mereka berhenti," pungkasnya.

Baca Juga: Kisruh TWK Masih Panas, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Janji Bakal Transparan Urus TWK

Seperti diketahui, Ahok yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Pertamina, melakukan penghapusan fasilitas kartu kredit direksi di perusahaan milik negara tersebut.

Kebijakan itu dilakukan Ahok dengan tujuan supaya dapat membantu perusahaan berhemat.

Sementara itu, aksi penolakan gaji oleh dewan komisaris Garuda Indonesia juga bertujuan untuk memaksimalkan kondisi keuangan maskapai milik negara tersebut.

Diketahui saat ini kondisi keuangan pada Maskapai Garuda Indonesia sangat memprihatinkan.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler