GALAMEDIA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku sudah selama 1,5 tahun di-lockdown oleh anak-anaknya hingga dilarang kemana-mana.
Hal itu disampaikannya saat berpidato di peresmian kompleks rumah adat atau baileo, monumen, dan jalan Ir. Soekarno, di Masohi, Maluku Tengah, secara virtual, Senin, 21 Juni 2021.
"Saya sendiri di-lock down oleh anak-anak saya. Tak boleh kemana-mana, sudah 1,5 tahun. Makanya mayoritas saya webinar terus. Saya sebenarnya ingin ke Masohi, tapi bagaimana lagi? Kan demi menjaga kesehatan," kata Megawati.
Namun sebenarnya Megawati beberapa kali keluar dari tempat tinggalnya. Terakhir, Megawati mendapat gelar kehormatan Profesor dari Universitas Pertahanan (Unhan).
Ia pun berkesempatan orasi ilmiah sidang senat terbuka di Universitas Pertahanan, Bogor, Jumat, 11 Juni 2021.
"Saya umurnya 74,5. Tahun depan 75. Waktu saya wapres, tim dokter pantau saya terus. Tapi alhamdulillah saya sehat walafiat, mohon doanya," tambahnya.
Dalam kesempatan itu Megawati tidak mengenakan masker. Namun, ia tak memakai masker bukan karena tak disiplin. Namun tempatnya itu sudah didisinfektan.
Ia pun mengatakan berada di rumah sendiri tak menghalangi produktivitas dirinya.
Sebagai ketua umum partai, dirinya tak boleh ke kantor partai. Apalagi Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menutup kantor partai demi mengurangi aktivitas.
Baca Juga: Titah Jokowi, PPKM Mikro Mulai Besok Diperketat! Berikut Ketentuannya
"Tetap bisa produktif. Saya sudah menjalani 103 webinar kegiatan partai," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Megawati mengajak rakyat Indonesia memperkuat gotong royong dan kedisiplinan diri dalam menghadapi pandemi covid yang makin meningkat belakangan ini.
Megawati mengaku dirinya mendapat informasi bahwa terjadi kenaikan angka penderita covid 19 di setidaknya 10 provinsi.
Termasuk di Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Baginya, itu semua bisa terjadi karena ada kecenderungan warga yang kurang bersedia menegakkan kedisiplinan protokol pencegahan covid-19.
"Kalau saya ditanya, sudah bosan bu. Siapa yang tak bosan? Tapi apakah karena kita bosan maka boleh melanggar aturan, yang sebenarnya juga baik dari sisi kesehatan," kata Megawati.
Baca Juga: Heboh Buat SIM dan SKCK Harus Bawa Bukti Sudah Divaksin Covid-19, Begini Penjelasan Korlantas Polri
Selain memperkuat disiplin, ia pun meminta agar kegotongroyongan dengan menguatkan rasa kemanusiaan. Sehingga ada tindakan nyata berbagi demi meringankan beban saudara-saudara yang membutuhkan.
"Mari bergotong royong mengatasi pandemi dan saling mengingatkan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Megawati.***