Dukung Ketahanan Pangan, GM FKPPI Jabar dan AMS Ajak Milenial Terjun ke Sektor Pertanian

8 Juli 2021, 18:47 WIB
Ilustrasi - Petani milenial ternak puyuh saat magang di Slamet Quail Farm (SQF) di Kabupaten Sukabumi selama tujuh hari. /Pemprov Jabar/

GALAMEDIA - Mewujudkan kestabilan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya Jawa Barat, FKPPI Jawa Barat bersama Angkatan Muda Siliwangi (AMS) melakukan program ketahanan pangan Jabar.

Seperti diketahui bersama, di masa pandemi Covid-19 ini, ketahanan pangan dunia menjadi pembahasan penting yang dilakukan para menteri luar negeri anggota Kelompok 20 (G20).

Ketua Pengurus Daerah X Generasi Muda KB FKPPI Jawa Barat, Vera Hermawan mengatakan, ketahanan pangan bukan saja program pemberdayaan pertanian, tetapi prinsip kemandirian bangsa atas kesiapan cadangan pangan nasional untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Terungkap, Mahfud MD Ucapkan Terima Kasih ke Amien Rais

Saat ini, menurutnya ada 70 kelompok tani di Jawa Barat dan sudah bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah, salah satunya di Kabupaten Cianjur. Serta ada 1.200 hektare lahan untuk digarap oleh petani setempat.

"Lahan yang akan digarap di antaranya di daerah Kuningan, Majalengka, Subang, Cianjur, Sukabumi dan Kabuputen Bandung," ungkapnya dalam diskusi dengan Pengurus Pusat AMS di Kota Bandung, Kamis, 8 Juli 2021.

Lebih jauh, ia mengajak kepada generasi milenilal atau generasi muda untuk terjun bertani atau masuk ke bisnis sektor pertanian dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

"Begitu banyak peluang bisnis yang dapat dimaksimalkan dalam sektor pertanian, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi yang mendukung anak muda untuk terlibat dalam sektor pertanian," terangnya.

Baca Juga: Tegas! Pelanggar PPKM Darurat di Subang Didenda hingga Jutaan Rupiah

Vera menerangkan, saat ini banyak generasi muda yang belum tertarik terjun ke bisnis sektor pertanian.

Profesi atau bisnis di sektor pertanian bagi generasi muda dirasa kurang menarik dan kurang menjanjikan dari segi penghasilan.

Berdasarkan data pusat statistik, jumlah petani pada 2019 mencapai 33,4 juta orang, di mana dari jumlah tersebut petani muda hanya sekitar 8 persen atau setara dengan 2,7 juta orang.

"Hal tersebut menjadi catatan kita bersama bagaimana kita atau generasi muda dapat terlibat untuk memajukan sektor pertanian yang mendukung perekonomian dan ketahanan pangan nasional," jelasnya.

Baca Juga: Covid-19 Menggila, Jokowi Diminta Mundur Tagar #MundurAjaPakde Bergema: Urus Rumah Tangga Saja

Vera menuturkan bahwa sektor pertanian Indonesia sangat menjanjikan. Bisnis di sektor pertanian merupakan satu-satunya usaha yang bisa bertahan dibandingkan dengan sektor usaha-usaha lainnya.

"Di masa pandemi Covid-19 saat ini banyak sekali masyarakat yang kehilangan usaha atau pekerjaan di sektor-sektor non-pertanian, namun hanya ada satu sektor yang terus bertahan yakni sektor pertanian," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler