PPKM Darurat Berlangsung Hingga 42 Hari? Begini Proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani

12 Juli 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi PPKM Darurat. /Twitter/@TMCPoldaMetro


GALAMEDIA - Pemerintah telah membuat skenario Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berlangsung sampai 42 hari atau selama 6 pekan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat bersama Badan Anggaran DPR secara virtual, Senin, 12 Juli 2021.

"PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," ujarnya dalam kesempatan tersebut.

Selanjutnya, ia menyatakan, peningkatan jumlah kasus covid-19 akan berimbas pada laju ekonomi Indonesia.

Terkait pertumbuhan ekonomi, ia memperkirakan berada di kisaran 4 persen sampai 5,4 persen pada kuartal III 2021.

Proyeksi 4 persen untuk skenario berat, sementara 5,4 persen dibuat untuk skenario moderat.

Baca Juga: Abaikan Desakan Mundur di Medsos, Rakyat Solid dengan Jokowi, PD ‘Panas Dingin’: Itu Sampai Tiga Periode?

"Pemulihan ekonomi akan tertahan. Pertumbuhan ekonomi kuartal III diprediksi melambat ke 4 persen sampai 5,4 persen," jelasnya.

Skenario tersebut, Menkeu menjelaskan, dibuat dengan mempertimbangkan kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali yang diterapkan pemerintah pada 3-20 Juli 2021.

Begitu juga dengan perluasan PPKM Darurat di luar Jawa Bali mulai hari ini, Senin.

Sedangkan pada kuartal IV 2021, bendahara negara memperkirakan ekonomi akan berada di kisaran 4,6 persen untuk skenario berat. Sedangkan skenario moderatnya bisa mencapai 5,9 persen.

Baca Juga: Fahri Hamzah Tak Setuju dr Lois Ditangkap Polisi, Ternyata Begini Alasannya

Kendati begitu, proyeksi laju ekonomi sampai akhir tahun tidak berubah dari proyeksi terakhir yang disampaikan ke publik, yaitu 3,7 persen sampai 4,5 persen. Ramalan ini masih mempertimbangkan ekonomi Indonesia yang dia perkirakan tumbuh di kisaran 7,1 persen hingga 7,5 persen pada kuartal II tahun ini.

Soal inflasi, ia memproyeksikan sampai akhir tahun akan berada di kisaran 1,8 persen sampai 2,5 persen. Sementara realisasi inflasi sampai semester I 2021 sebesar 1,33 persen.

"Inflasi diharapkan meningkat bertahap di semester II sejalan ekspektasi membaiknya permintaan pasca PPKM Darurat dan akselerasi vaksinasi," terangnya.

Ia pun menyinggung soal nilai tukar rupiah yang diperkirakan berada di kisaran Rp14.200 sampai Rp14.800 per dolar AS pada akhir tahun.

Baca Juga: Sempat Berselisih dr Tirta, dr Lois Dibekuk Polisi: Siarkan Berita Bohong dan Halangi Penanggulangan Covid-19

Kemudian, tingkat bunga SBN 10 tahun di kisaran 6,34 persen sampai 7,24 persen.

"Nilai tukar di akhir semester pertama cenderung melemah di tengah lonjakan kasus covid domestik dan respon market terhadap rencana normalisasi kebijakan moneter (bank sentral) AS dan berpotensi berlanjut pada semester kedua," jelasnya.

Lalu, harga minyak mentah Indonesia (ICP) di kisaran US$55-65 per barel. Sedangkan lifting minyak 680 ribu sampai 705 ribu barel per hari dan lifting gas 987 ribu hingga 1,007 juta setara barel per hari.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler