Covid-19 Sudah Sangat Genting, Pemerintah Nyatakan Darurat Militer

16 Juli 2021, 18:46 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy. /


GALAMEDIA - Jumlah masyarakat Indonesia yang terpapar virus corona (Covid-19) beberapa hari terakhir ini sangat tinggi atau bahkan penambahan kasunya kini tertinggi di dunia.

Per Hari ini, Jumat, 16 Juli 2021, tercatat sebanyak 52.000 ribu orang dinyatakan positif Covid-19. Angka korban meninggal dunia pun melonjak hingga menembus 1.200 orang.

Dengan kondisi seperti itu, meski tidak dideklarasikan pemerintah kini telah menganggap situasi tersebut sudah masuk dalam keadaan darurat militer.

"Sebetulnya pemerintah saat ini walaupun tidak di-declare, kita ini kan dalam keadaan darurat militer. Darurat itu kan ukurannya tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, dan darurat perang. Sekarang ini sudah darurat militer karena kita berhadapan dengan musuh yang tidak terlihat," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Jumat, 16 Juli 2021.

Baca Juga: Polrestabes Bandung-Kodim Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19

Disebutkan, soalnya melawan Covid itu adalah situasi memerangi musuh tak kasat mata.

Musuh tak kasat mata ini, lanjut dia, tak pandang bulu dalam memilih musuhnya. Kaidah-kaidah hukum peperangan tak berarti di mata virus Covid-19.

"Semua orang dianggap kombatan kan oleh Covid ini. Dulu kita kira orang hamil, anak-anak tidak jadi sasaran. Sekarang anak-anak dan ibu hamil sudah banyak yang jadi korban, yang meninggal sudah mulai banyak. Ini artinya perang asimetris menghadapi Covid-19," ujarnya.

Sehubungan hal itu, Muhadjir menyebutkan, dalam menangani pandemi Covid-19 ini maka Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga melibatkan jajaran TNI/Polri.

"Ini betul-betul daruratnya sudah darurat militer. Hanya musuhnya memang bukan musuh militer konvensional, tapi pasukan tak terlihat itu," katanya.

Baca Juga: Desak China Beberkan Asal-usul Corona, WHO: Kita Berutang Kepada Jutaan Orang yang Menderita dan Meninggal

Dalam keadaan darurat militer melawan virus Covid-19 ini pemerintah tak bisa berjalan sendirian. Partisipasi aktif warganya diperlukan.

Atas dasar itu, sambungnya, pemerintah tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat agar turut melindungi diri masing-masing dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Kesadaran menerapkan protokol kesehatan adalah tameng agar terhindar dari serangan paparan Covid-19, sementara pemerintah menyiapkan kebijakan macam PPKM darurat untuk bisa dipedomani bersama.

"Presiden selalu wanti-wanti pokoknya protokol kesehatan selalu ditegakkan. Pendekatan koersif penting tetapi itu bukan segala-galanya dan itu bukan pendekatan yang natural," kata Muhadjir.

"Pendekatan yang natural adalah kesadaran, kesadaran masyarakat. Nah marilah kita semuanya agar masyarakar semakin menyadari. Paling nggak pakai masker, maskernya harus dobel karena tingkat ancamannya semakin ganas," imbuhnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler