Heboh Demokrat ‘Diserang’ Buzzer, Herzaky Mahendra: Mengalihkan Publik dari Kegagapan Pemerintah Atasi Covid

28 Juli 2021, 16:13 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP PD, Herzaky Mahendra. /Antara/

GALAMEDIA – Partai Demokrat (PD) tengah ramai diperbincangkan usai tagar #BharataYudhaDemokrat dan #TenggelamkanDemokrat menjadi trending topic di media sosial Twitter beberapa waktu lalu hingga Rabu, 28 Juli 2021.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP PD, Herzaky Mahendra lantas menduga saat ini partainya tengah difitnah oleh buzzer.

Sehingga dia meminta kepada para buzzer tersebut untuk fokus saja membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19 ketimbang mengalihkan perhatian publik.

“Daripada memfitnah kami untuk mengalihkan perhatian publik dari berita duka, dari kegagapan pemerintah menangani pandemi Covid-19, lebih baik mereka fokus bantu pemerintah tangani pandemi Covid-19 ini,” katanya dalam keterangan, Rabu, 28 Juli 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 28 Juli 2021: Elsa Ketakutan Setengah Mati Setelah Al Menghubunginya

Menurut dia, para buzzer tersebut tidak punya hati nurani di tengah kondisi Indonesia yang kian parah akibat kematian Covid-19 terus meningkat.

“Tapi, para buzzer malah sibuk menyebar fitnah kembali kepada Partai Demokrat,” ujarnya.

Herzaky juga menyatakan, PD tidak akan ambil pusing dan akan tetap fokus membantu rakyat menghadapi pandemi wabah tersebut.

Dia memastikan PD tidak akan berhenti menyuarakan suara rakyat meski menjadi sasaran fitnah dan hoaks dari pihak lain.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, Ridwan Kamil: Kawal Bersama Vaksinasi Anak

“Kalau memang konsistensi kami membantu rakyat terdampak pandemi, dan menyuarakan aspirasi rakyat yang merasa menjadi korban atas kegagapan pemerintah menangani pandemi, membuat kami menjadi sasaran fitnah dan serangan hoaks secara bergelombang dari para pendengung pendukung pemerintah, tentunya demi rakyat kami takkan surut,” tegasnya.

Sebelumnya dikabarkan, PD disebut-sebut tengah melakukan operasi politik yang dinamakan Bharatayudha dengan kode sandi Romeo.

Operasi ini disebut sebagai serangan kampanye hitam pihak Cikeas ke istana atau dalam arti lain serangan yang ditujukan kepada pemerintah.

Selain itu, PD juga sempat dituding sebagai dalang di balik aksi seruan nasional ‘Jokowi End Game’.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler