Politisi Demokrat: Klaim Berapapun Pertumbuhan Ekonomi, Tak Bisa Gantikan Ratusan Ribu Nyawa Rakyat!

5 Agustus 2021, 19:45 WIB
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap. //Instagram.com/@yanharahap//

GALAMEDIA - Politikus Partai Demokrat, Yan Harahap turut berkomentar ihwal klaim pertumbuhan ekonomi yang menyentuh angka 7,07 persen pada kuartal II-2021 ini.

Namun Yan Harahap justru mengkritik bahwa kendati pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi kini cenderung tinggi, ia menyebut hal itu tak akan menggantikan ratusan ribu nyawa rakyat yang gugur karena Covid-19.

"Mau klaim berapa persen pun pertumbuhan ekonomi di Q2 ini, takan bisa menggantikan ratusan ribu nyawa rakyat yang meninggal akibat Covid," kata Yan Harahap melalui cuitan Twitternya Kamis, 5 Agustus 2021.

Ia menambahkan bahwa nyawa dan kesehatan tidak dapat di-trade-in (tukar tambah) dengan pertumbuhan ekonomi.

"Nyawa maupun kesehatan rakyat tak bisa 'di trade-in' dengan pertumbuhan ekonomi." tegasnya.

Baca Juga: Soal Protokol Kesehatan, Warga Pasar Jatayu Saling Mengingatkan

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen kuartal II/2021, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Berdasarkan raihan tersebut kendati sedang dalam kondisi pandemi Covid-19, ternyata pertumbuhan ekonomi masih sesuai dengan target pemerintah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menegaskan bahwa pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 akan mencapai 7 persen, naik dari minus 0,74 persen di kuartal I/2021.

"Di kuartal kedua, kita optimis insyaallah tumbuh kurang lebih 7 persen," kata Jokowi dalam Munas Kadin beberapa waktu lalu.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga sempat mengatakan bahwa dirinya yakin ekonomi Indonesia bisa tumbuh di batas bawah dari kisaran itu.

Baca Juga: Bela Jokowi dan LBP, Ruhut Menyesalkan Kritikan Effendi dan Masinton: Mimpi Kali ye Mau Jadi Menteri  

“Apabila PDB harga konstan kita [pada kuartal II/2021] sama dengan di triwulan I/2021, maka dia sudah melompat 5,62 persen. Oleh karena itu, pemerintah confident angka 6,9 persen atau 7 persen bisa tercapai di triwulan II/2021,” jelasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler