Sebut Sudah Berbeda dan Tak Ada Tokoh Populer, Pakar: Megawati Hendak Kuasai Sumbar Juga

13 Agustus 2021, 20:44 WIB
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. /Foto: Dok. Humas PDI Perjuangan/

GALAMEDIA – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyatakan Sumatera Barat (Sumbar) saat ini berbeda dari yang ia kenal sebelumnya.

Megawati mengaku pernah mempertanyakan hal ini kepada tokoh Muhammadiyah sekaligus anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila kelahiran Sumbar, Ahmad Syafii Maarif.

“Saya suka bertanya sama beliau, mengapa Sumatera Barat yang dulu pernah saya kenal sepertinya sekarang sudah mulai berbeda?” ujar Megawati dalam webinar Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa di kanal YouTube Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP, Kamis, 12 Agustus 2021.

Baca Juga: IDI dan Ridwan Kamil Kompak Sampaikan Kabar Baik Soal Covid-19: Ekonomi dan Sekolah Akan Dibuka!

Megawati berpendapat, Sumbar tak lagi memiliki tokoh-tokoh nasional yang populer. Padahal, sambungnya, pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan, Sumbar melahirkan begitu banyak tokoh nasional.

Pernyataan Megawati terkait hal ini sontak menjadi sorotan karena dinilai sarat akan kepentingan politik.

Menurut pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam, presiden kelima Indonesia itu ingin mencari popularitas di provinsi yang selama ini sulit ditaklukkan oleh PDIP.

Baca Juga: Kurangi Beban APBN, Pemerintah Buat Skema Baru Untuk Pembayaran Pensiunan PNS

“Mega sedang ingin mencari popularitas publik, sehingga ia mengatakan Sumbar tidak seperti dulu lagi, karena bisa jadi tidak dapat dikuasai oleh PDIP,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat, 13 Agustus 2021.

Dia juga berpandangan bahwa apa yang disampaikan anak Soekarno itu terlalu subjektif, sebab selama ini, Sumbar masih menjadi wilayah anti Megawati dan PDIP.

Hal ini terlihat mengingat hasil pemilihan umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di mana PDIP tidak mendapat skor yang terlalu signifikan dari Sumbar.

“Bisa jadi Sumbar anti-Mega dan PDIP. Untuk itu, Megawati masih terngiang-ngiang Pemilu dan Pilpres 2019 sehingga cenderung subjektif dalam melakukan penilaian dan analisa terhadap keadaan Sumbar yang sebenarnya,” pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler